•38•

14.5K 2K 102
                                    

Haiiii, met malming para pembaca kesayangan Bee.😇😇

_________________________________________

Mobil Range Rover hitam kebanggaan para bodyguard Zifander kini berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang menjadi tempat sekolah ke empat tuan muda Zifander. Tama, kepala bodyguard kepercayaan Sega itu keluar lebih dulu dan memutari mobil itu dan membuka kan pintu untuk Haizal.

Haizal menatap Tama dalam diam lalu menghela nafas panjang.

"Makasih ya bang Tama, udah mau nganterin Izal"ucapnya pada pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

"Tak perlu berterima kasih tuan muda, ini sudah kewajiban saya"ucap Tama dengan senyum hangatnya.

"Aku masuk dulu ya bang"ujar Haizal lesu.

"Tunggu Tuan muda, eum maksud ku Haizal"ya, mereka Tama memutuskan untuk menuruti perkataan Haizal untuk hanya memanggil anak itu dengan nama ketika mereka sedang berdua. Sebenarnya tidak berdua sih, ada beberapa anak buah Tama yang ikut mengawal namun dari jarak jauh.

"Kenapa?"

"Apa kamu sedang mengalami masalah?"tanya Tama, sejak dalam perjalanan Haizal hanya menatap kosong ke arah jalan. Itu tentu saja membuat Tama penasaran.

"Aku nggak apa apa kok. Eum ah iya, bang Tama tau taman kecil yang ada di bagian lain mansion? Tepatnya kolam ikannya Daddy?"Tama mengangguk mengiyakan. Tentu saja ia tahu seluk beluk rumah megah milik tuan besarnya.

"Memangnya ada apa?"

"Aku bakal cerita tapi abang jangan ngadu ke Daddy"ucap Haizal.

"Saya selalu menyimpan rahasia kamu dengan baik"

"Bohong"sanggah Haizal sambil tersenyum hambar.

"Aku tau kok bang tama selalu melaporkan kegiatan yang aku lakuin bahkan segala hal yang aku pernah ceritakan ke bang Tama juga abang laporkan ke Daddy. Aku tau semuanya, termasuk saat di pemakaman ibu Riana waktu itu"Tama terdiam kaku, ia tak menyangka bahwa Haizal mengetahui semua yang Tama laporkan pada Sega.

"Aku tau bang Tama ngelakuin ini karena memang ini tugas bang Tama sebagai bawahan Daddy. Aku paham, tapi gak semua nya juga harus bang tama laporin ke Daddy karena this is my privacy, And honestly I don't like my privacy being spread without my permission. ( Ini privasi aku, dan jujur aku gak suka privasiku di sebar tanpa seizin ku ). Termasuk penyadapan di pemakaman itu"

[Note : kali ini aku bikin Haizal udah lumayan bisa bahasa asing terutama Inggris😂]

"Maaf kan saya"ucap Tama.

"its oke gak apa apa"

"Balik ke topik awal, kemarin pas aku ke area kolam ikannya Daddy disana ada laptop bang Erran yang udah dalam keadaan jatuh kedalam kolam. Di sekitar sana juga ada meja bundar yang terbalik sama gelas jus yang pecah.

Aku gak tau itu jatuh karena apa, saat itu aku baru aja datang dan ngelihat kekacauan kecil disana. Oke gak bisa di bilang kecil karena laptop mahal punya bang Erran rusak. Dan bang Erran marah besar sama hal itu. Aku bingung dan aku gak tau harus ngapain"jelas Haizal. Tama mencerna semua itu, ia paham bagaimana marahnya Serran. Karena ini bukan hal yang baru pertama kali terjadi.

Jefan juga pernah mendapat amukan dari Serran karena berkas penting  yang terkena tumpahan kopi, padahal besok pagi harus ia tanda tangani dan di bawa ke meja rapat. Lebih parahnya waktu itu Jefan mendapat tantangan duel bebas di ruang latihan yang biasa di gunakan Jemian dan Jevian.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang