•36•

16.2K 2K 154
                                    

HAPPY MALMING GAESSSS~~

_______________________________________

Bel pulang sudah berbunyi, Haizal langsung berdiri di depan bangku Sean setelah merapikan buku bukunya membuat Jemian mengernyit penasaran. Sean yang masih merapikan bukunya tersenyum gemas melihat Haizal yang nampak lucu saat berlari kecil menuju bangkunya.

"San jadi kan?!"tanya Haizal antusias.

"Jadi dong, udah siapin banyak makanan kan di rumah lo?"tanya Sean main main. Namun sepertinya Haizal tidak menganggap nya main main, anak itu menatap polos Sean.

"Yah Gue belum bilang Mommy kalau lo mau kerumah pasti belum ada makanan. Cuma makan siang kalau jam segini"ucap Haizal lesu.

"Nanti kan Daddy yang jemput gue, trus kita mampir dulu buat beli jajanan gimana?"tawar Haizal.

"Gak usah gue becanda doang Zal, lo lupa ya selera humor gue gimana"kekeh Sean sambil menepuk bahu anak itu pelan.

"Bentar, ini Sean mau main ke rumah Zal?"tanya Jemian yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping adik kembarnya.

"Heeum Izal rencana mau ngajakin Sean main"sahut Haizal sambil mengangguk lucu membuat rambut nya bergoyang goyang.

"Oh yaudah, terus mampir emang mau beli apa?"

"Tadi Sean bilang siapin makanan banyak banyak jadi mampir dulu buat beli"

"Dih jangan kek orang susah lo, segala minta makanan segala"cibir Jemian membuat Sean mendelik.

"Yaudah ayo kelas udah sepi nih cuma kita doang yang belum keluar kelas nanti di tungguin Daddy di parkiran"ucap Haizal.

.

.

.

.

.

Juna berdecak kesal saat menunggu kedua kembarannya yang tak kunjung terlihat wujudnya. Sedangkan Jevian alih alih ikut kesal, dirinya lebih memilih bersantai di dalam mobil mahalnya sambil menyalakan AC agar tidak kepanasan dari pada mengikuti kakak kembarnya yang mengomel tak jelas di bawah matahari yang cukup terik.

Tak lama terlihat tiga sosok remaja mendekati parkiran dan menghampiri tiga mobil mewah yang berjejer. Juna menghembuskan nafas kasar namun tetap menatap Haizal dengan tatapan teduh yang ia miliki.

"Kenapa lama?"tanya Juna tanpa ada tekanan.

"Tadi ngobrol dulu kak hehe maafin Izal ya"ucap Haizal di iringi cengiran. Kalau begini mana bisa Juna marah, remaja itu hanya mendengus jengah.

Bertepatan dengan itu mobil hitam memasuki area parkiran dan berhenti tak jauh dari mereka. Sosok pemuda tinggi dengan wajah datar nan dingin keluar dari tempat kemudi. Dia tak lain adalah Serran. Mendapati kakak sulungnya yang menjemput, wajah Haizal langsung lesu. Tak ada pilihan lain, ia harus ikut pemuda arogan itu karena tak ingin membuat masalah.

"San ayo, itu abang gue udah jemput"ajak Haizal yang menarik lengan seragam Sean dan meninggalkan tiga saudara kembarnya tanpa pamit.

Serran menaikan sebelah alisnya menatap Sean. Sementara yang ditatap dengan netra yang tajam itu menciut tak berani menatap balik.

"Sean temanya Haizal, Bang. Hari ini Haizal ngajakin Sean main ke rumah"ucap Haizal cepat tanpa ekspresi. Serran mengernyit samar, adik bungsunya bicara padanya tanpa ekspresi?

"Masuk"titah Serran dingin.

"Lo duduk di belakang sendirian gak apa apa ya? Atau lo mau bareng kembar J? Mumpung belum pergi mereka nya"tawar Haizal, ia tak ingin sahabat karibnya jadi merasa tak nyaman jika ikut bersamanya yang terdapat Serran tentu saja.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang