•37•

15.1K 2.1K 198
                                    

Happy malming para pembaca kesayangan Bee🥰

Malmingnya bersama dunia oren alias wattpad ya bukan Sh*p**😅

Btw maafkan jika ada typo. Maklum aku orangnya gak teliti.
__________________________________

Hari sudah menjelang senja, jingga yang indah mengiringi langkah Haizal yang mengantar Sean ke depan gerbang karena anak itu akan pulang di jemput supir nya. Haizal agak kecewa karena Sean cepat sekali main dirumahnya, padahal ada banyak hal yang ingin ia ceritakan pada Sean berdua saja. Tapi saat mereka punya waktu berdua, ada saja salah satu dari saudaranya yang muncul.

Di mulai dari Jemian, alasannya ingin rebahan sebentar di kamar Haizal. Lalu Jevian yang datang membawa beberapa jajanan yang ia beli saat pergi keluar. Lalu Jefan dan juga tiga sahabatnya yang datang, Jefan awalnya hanya meminjam Laptop untuk project kuliah nya, namun karena tiga sahabatnya juga ingin bertemu Haizal jadi mereka ikut masuk ke kamar Haizal.

Kemudian terakhir Serran, pemuda itu lebih parah, ia menyuruh Sean cepat pulang karena hari sudah sore. Haizal sangat ingat bagaimana perangai kakak sulungnya mengatakan kalau, "kau tak di cari orang tuamu? Hari sudah sore, Haizal perlu istirahat."ucap Serran tadi.

Haizal sungguh geram, apa sih sebenarnya yang di inginkan Serran. Mata anak itu berkaca kaca, ia ingin menangis tapi otaknya menolak untuk melakukan itu. Jika ia menangis hanya karena hal sepele seperti ini maka ia akan benar benar menjadi anak cengeng.

"Kenapa mukanya di tekuk gitu?"suara Sega muncul tepat di belakang Haizal membuat sang anak terlonjak dan langsung berbalik.

"Kageeett~"rengek Haizal membuat Sega terkekeh.

"Habis dari mana?"tanya Sega, pria itu memberi kunci mobil yang tadi ia kemudikan pada salah satu bodyguard yang berjaga di sana untuk memarkirkan mobilnya itu di garasi.

"Habis dari gerbang sana nganterin Sean."sahut Haizal.

"Yaudah ayo masuk."Sega merangkul pundak Haizal yang pendek jika berdampingan dengan nya.

"Daddy, dulu Mommy ngidam apa ya pas hamil bang Erran?"tanya Haizal.

"Mommy ngidam makan batu Es."kekeh Sega, dia sebenarnya mengada ngada saja. Ada apa dengan putra bungsunya ini, tiba tiba bertanya hal random.

"Beneran? Wah makanya bang Erran jadi sedingin Es kutub"

"Hahaha Daddy bercanda Son, itu nggak beneran kok"tawa Sega pecah melihat anaknya yang sangat polos. Untung saja Serran tak berada di sana, mungkin ia akan merasa ternistakan oleh adiknya.

"Ishh Daddy mah sukanya becanda mulu, gak asik ih"Haizal menekuk wajahnya, ceritanya anak itu tengan merajuk.

"Daddy kan hanya bercanda, ayolah.. putra Daddy jangan ngambek"bujuk Sega sambil mencolek dagu Haizal.

"Aku aduin Mommy deh biar Daddy gak dapat jatah dari Mommy"Sega melongo di buatnya, dari mana anak ini dapat kata kata itu.

"J-jatah apa?"gugup Sega, ayolah jangan hilangkan kepolosan putra bungsu kesayangan nya ini.

"Pakai nanya lagi si Daddy, jatah makan lah. Emang jatah apa? Gaji? Daddy kan udah punya banyak uang"ucap Haizal. Sega lalu menghela nafas lega, ia pikir anaknya sudah tidak polos lagi.

.

.

.

.

.

"Ish katanya tadi main di daerah kolam ikan, tapi dari tadi di tunggu gak ada"gerutu Haizal.

Anak itu sedang berada di kolam ikan hias milik Sega yang isinya ikan hias dengan harga yang sangat fantastis, ya fantastis dan mampu membuat orang berteriak nyebut nama tuhan saking fantastis nya. Ikan di sana di bandrol dengan harga yang paling murah yakni 92 Juta, entah ikan apa yang menjadikan jenis itu sangat mahal.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang