•48•

11.4K 1.5K 125
                                    

Tes Tes..


Tes gelombang dulu 🌊🌊 🌊

Dari part yang kemarin komennya menurun. Mulai bosen ya?

Ceritanya makin aneh kah?

Eh iya happy malming..

__________________________________________

Selama jam pelajaran berlangsung, Jemian selalu melirik kearah Haizal yang berada di sisi kanannya. Kembarannya itu tampak fokus memperhatikan materi yang di ajarkan guru di depan meski buku catatan nya masih kosong.

Suasana nya memang agak canggung bagi Jemian, tapi anak itu tetap berusaha bersikap natural. Pagi tadi saat ia tiba di kelas ia mencoba menyapa Haizal meski hanya di tanggapi deheman singkat tanpa ekspresi.

Tak lama bel istirahat akhirnya di bunyikan, guru yang mengajar pun sudah keluar begitu pula dengan siswa di kelas itu yang bersiap untuk ke kantin.

Sean menghampiri bangku kedua anak kembar itu untuk mengajak mereka ke kantin bersama.

"Kantin kuy,"ajaknya, Jemian dan Haizal mengangguk dan pergi keluar kelas beriringan.

Desas desus tentang Haizal yang merupakan salah satu dari ke empat putra bungsu Zifander beredar setelah berita Daren yang masuk rumah sakit tersebar di penjuru Bratama high School. Orang yang menjadi topik utama itu tampak biasa saja dengan tampang angkuhnya.

Setibanya di kantin mereka langsung melihat Jevian dan Juna yang duduk di ujung dekat stand minuman, Haizal lebih dulu menghampiri dan duduk di dekat Jevian.

"Kali ini gue pesen minum aja,"ucap Haizal sambil merebut es jeruk milik Juna.

"Mau gue pesenin minum apa?"tanya Sean.

"Eumm es jeruk boleh juga"

"Lo Jem?"

"Samain aja. Thanks ya, Se"sahut Jemian sambil tersenyum.

"Santai"

Sepeninggal nya Sean yang pergi memesan minuman, Jevian menatap Haizal serius hingga membuat atmosfer di antara ke empat remaja itu menjadi tajam.

"Lo ngehajar Darren? Sendirian?"pertanyaan yang di lontarkan Jevian terdengar mengintimidasi.

"Iya"

"Kenapa?"kini Juna ikutan bertanya.

"Apanya yang kenapa? Ya karena gue gak tahan ngeliat muka songong nya"sahut Haizal dengan raut santainya.

Jevian menggeram pelan lalu berucap, "Haizal, lo gak bisa ngehajar orang hanya karena alasan lo gak suka sama orang itu."

"Lah bisa dong! Kan gue gak suka sama muka songong dia, jadi salahnya dimana? Lagian lo ngapain bela dia?!"suara Haizal mulai meninggi.

"Gue gak belain Darren, gue bilang gini karena gue gak mau lo celaka. Sejak dulu keluarga kita selalu bersaing sama keluarganya Darren, mereka bisa lakuin segala cara buat menjatuhkan reputasi keluarga kita. Kalau nanti mereka berencana buat balas perbuatan lo gimana? Itu bahaya Haizal! Lo ngerti gak sih"

Brakk

"Ngerti! Gue ngerti! Dan gue tau apa yang harus gue lakuin nanti! Gue gak selemah itu, lo keknya ngeremehin gue banget. Gue gak lemah! Karena gue Haizal!! Bukan Jovan!"seru Haizal dengan lantang setelah aksinya menggebrak meja membuat atensi seluruh siwa berpusat padanya.

"INI YANG GUE GAK SUKA DARI LO YANG SEKARANG!"bentak Jevian.

Keadaan hening, Haizal terdiam sejenak lalu tatapan tajamnya menghunus ke netra elang Jevian.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang