•22•

20.7K 2.3K 147
                                    

Ada banyak typo, karena gak direvisi sama sekali😅

Tolong maklumi🙏
______________________

"Mommy!!"suara Jemian menggema di lantai satu membuat kepala maid yang bekerja di sana berlari tergopoh-gopoh mendekati Jemian.

"Maaf tuan muda, Nyonya tadi pergi ke kantor Tuan besar. Apa tuan muda butuh sesuatu?"jawab Kepala Maid bernama Lita.

"Eum no iam not, oh iya dimana Haizal? Apa dia ikut Mommy?"tanya Jemian, pemuda itu masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Agaknya ia baru pulang sekolah.

"Tuan muda Haizal sedang bersama tuan muda Serran di ruang game. Itu mereka tuan muda"sahut Lita sambil menunjuk dengan sopan ke arah lift yang hendak terbuka.

"Ah okey, kau boleh pergi"ucap Jemian lalu berjalan menghampiri Haizal. Dirinya mencubit kedua pipi Haizal yang sedikit gembul sambil berucap imut.

"Uwuuu Izal nya kakak dicaliin dali tadi taunya cama bang Eran"ucap Jemian, sedangkan Haizal berusaha melepaskan tangan Jemian dari pipinya.

"Ekhem!"deheman Serran menghentikan Jemian.

"Dimana kakak kembarmu Jemi?"tanya Serran.

"Tadi pergi ke kamar mungkin ganti baju. Ihhh ini kenapa kalian jadi deket?! Kenapa bang Eran ajak Izal main game?! Biasanya juga abang gak pernah main game"sungut Jemian sambil memasang wajah jemberut.

"Terserah abang dong"jawab Serran cuek lalu pergi ke dapur, sebelumnya ia mengusak rambut Haizal.

"Izal main ke kamar kakak yuk"ajak Jemian sambil menarik tangan Haizal. Remaja berambut coklat madu itupun hanya pasrah. 

Saat lif terbuka Haizal langsung di bawa ke kamar yang luas dan banyak boneka kelinci disana. Haizal di suruh duduk di kasur sedangkan Jemian berjalan ke walk in closed untuk mengganti seragamnya. Haizal merasa gemas dengan boneka boneka kelinci milik Jemian yang tertata di atas kasur Jemian. Ia bertanya-tanya bagaimana bisa Jemian memiliki boneka kelinci sebanyak ini padahal dia laki laki.

"Kakak suka koleksi boneka kelinci?"tanya Haizal saat Jemian muncul dengan baju santainya yakni t-shirt putih dan traning hitam.

"No, Itu boneka di kasih orang"ucapnya membuat Haizal kebingungan.

"Masa orang ngasih kakak boneka sih?"

"Mereka bilang kakak mirip kelinci makanya dikasih itu"Jemian kini merebahkan dirinya di dekat Haizal dan kadan tangannya dengan jahil menarik baju Haizal.

"Eum, kak Jemi sering di kasih barang barang ya sama fans kakak?"Haizal sepertinya penasaran dengan eksistensi kakak kembarnya ini di sekolah bagaimana. Sejauh yang ia lihat ke tiga kembarannya ini cukup menjadi atensi para siswi SMA Bratama, itu telihat saat mereka berjalan ke kantin pada waktu itu.

"He'em, kadang juga coklat sih ada juga permen"Haizal berbinar saat mendengar kata permen, dulu waktu di sekolah lamanya Haizal sering membeli permen tangkai dan di dimpan di laci meja nya.

"Waww hari ini kakak dapet gak permennya?"tanya Haizla antusias. Dimana Jemian sekarang Haizal persis seperti balita umur 4 tahun yang dijanjikan permen atau ice cream oleh orang tuanya.

"Dapet tapi kakak cuma bawa dua, sisanya kakak kasih ke temen kelas. Kakak gak suka yang manis manis soalnya. Kenap? Kamu mau?"tanya Jemian, ia terkekeh gemas saat mendapati anggukan cepat dari adik kembarnya.

Jemian bangkit lalu membuka tas sekolahnya, ada dua permen tangkai yang berada di tangannya saat ini. Diberikannya permen itu pada Haizal dan langsung di terima dengan baik oleh anak itu. Sungguh saat ini Haizal sangat menggemaskan dengan pipi kanannya yang menggembung akibat terisi permen.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang