Haizal berjalan menyusuri gang dari kosannya untuk sampai ke jalan raya dan menunggu angkutan umum yang lewat. Ia akan pergi ke cafe tempat kerjanya karena setelah ia benar benar memutuskan untuk berhenti sekolah, dirinya jadi bekerja full time sekarang.
Entah perasaannya atau bukan sejak ia keluar dari Kosan, ia merasa ada yang sedang memperhatikannya dan mengikutinya. Tetapi karena ia tidak ingin ambil pusing jadi nya remaja itu hanya mengabaikan perasaannya hingga ia mendapatkan angkutan umum yang di tunggu sedari tadi.
Saat tiba di Cafe tempatnya bekerja, Haizal menyapa para pekerja Cafe yang rata rata semuanya sudah lulus sekolah bahkan sudah memiliki KTP. Hanya dirinya yang masih berusia 15 tahun dan membuat dirinya di bilang anak bawang di cafe itu.
Pelanggan cukup ramai sehingga mengharuskan Haizal yang biasanya menjadi penjaga kasir kini beralih menjadi pencatat dan pengantar pesanan sekaligus membersihkan meja yang habis di ditempati pelanggan.
Haizal kini sedang membersihkan meja meja dekat pintu masuk cafe. Saat sedang fokus menghilangkan noda di meja, seseorang menarik rambutnya sampai sampai ia merasa mungkin ada beberapa helai rambutnya yang tercabut.
"Awss Aduh!!"pekik Haizal sambil mengusap kepalanya, dan membuat beberapa atensi pelanggan cafe menatap ke arahnya.
Ia menengok ke belakang dan mendapati seseorang yang tadi menarik rambutnya, orang itu bertubuh kekar dan mengenakan jaket denim, parasnya tampan namun wajahnya cukup mengerikan karena ia kini sedang tersenyum pada Haizal.
"Eh dek maaf ya, saya tadi lihat ada kotoran di rambut kamu"ucap pria itu. Haizal yang masih merasa gatal pada kepalanya akibat tarikan tadi pun hanya mengangguk sambil sesekali meringis.
"Oh bilang dong pak, saya kan kaget mana lumayan sakit lagi"ucap Haizal terdengar santai namun dalam hatinya sedikit mengumpat. Untung Haizal memiliki kepribadian yang sopan dan baik, jadi dia tidak marah pada orang itu.
"Iya maaf, lain kali saya bilang bilang kok"ucap pria itu lalu duduk di meja yang baru saja habis di bersihkan Haizal.
"Bapak mau pesan apa?"tanya Haizal, pemuda itu mengeluarkan note kecil untuk mencatat pesanan.
"Saya pesan Ice Coffe nya dua, sama waffel moca nya satu dan eum itu dulu aja"ucap Pria itu.
"Tunggu sekitar 10 menit ya pak, pesanan akan di antar"ucap Haizal dengan senyum manisnya. Setelah ia mencatat pesanan ia pun pergi untuk memberikan catatan itu agar pesanan di buat.
"Mending kamu masuk ke cafe dari pada di luar, saya sudah pesankan minuman nih"ucap Glen. Ya, pria yang menarik rambut Haizal tadi adalah Glen. Ia berhasil mendapatkan beberapa helai rambut milik Haizal dan ia masukan pada plastik klip dan ia simpan pada saku jaketnya.
Sementara orang yang dihubungi Glen tadi adalah Tama, kepala bodyguard yang memang di utus Sega untuk tetap mengawasi Haizal. Tama pun masuk ke dalam Cafe dan duduk di kursi seberang Glen dengan tatapan datar.
"Apa tidak berlebihan menarik rambut anak itu?"tanya Tama membuat Glen terkekeh.
"Kalau saya nariknya pelan rambutnya gak akan tercabut. Kamu pikir cabut rambut seperti memetik bunga?"timpal Glen, Tama jadi memandang jengkel ke arah pria yang menjadi tangan kanan bosnya ini.
Glen adalah mantan pasukan khusus militer dari Amerika, dan sekarang menjadi tangan kanan dari Seganda yang di percaya untuk menghandel dunia bawah atau dunia hitam seperti kelompok Mafia. Sega memang tidak memimpin secara terang terangan, tetapi dia akan mengutus Glen untuk menyelesaikan dunia bawah.
Membentuk kelompok mafia yang hebat sangat dibutuhkan oleh Sega, terlebih dia adalah pengusaha kaya yang bukan hanya sukses di Indonesia tetapi juga sukses di negara kelahiran nya yaitu Amerika serikat yang memang bukan hanya mendalami dunia perbisnisan bersih, tetapi bisnis di dunia gelap juga di sambangi oleh keluarga Zafran yak ni keluarga besar Sega.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙈𝙚 || 𝙃𝙖𝙞𝙯𝙖𝙡 [ Terbit ]
FanfictionPART MASIH LENGKAP 𝙳𝚒𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒, 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚋𝚞. 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚓𝚞𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒, 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚞...