Bab 7 : Tak Perduli

350 50 6
                                    

Happy Reading.

———————————————

Malam ini Dania tengah terbaring di kasurnya menghadap ke arah langit-langit kamarnya. Namun, notifikasi yang muncul dari ponselnya sangat berisik, ia lupa mematikan data.

Karena penasaran, Dania memilih membuka beberapa pesan dari sahabatnya di grub.

Gabut people
ketuk di sini untuk info grub

Aldidiot:
Guys
Gue ada hot news

Olimpret:
Paan?
Nggak jelas, gue jitak lo

AngganyaOliv:
2in

Ajinomoto:
3in

Anda:
Ikut-ikutan
4in

Aldidiot:
(Mendengus online)
Tapi ini penting banget
Khususnya buat lo, @DaniaRC

Anda:
Gue dapet doorprice kah?
Atau menang giveaway?

Olimpret:
Kenapa sama Dania?
Aldy jangan bikin penasaran woii!!!🔪

AngganyaOliv:
2in

Olimpret:
@AngganyaOliv ikutin aku mulu kamu, yang

Ajinomoto:
@Olimpret @AngganyaOliv plis ya, ini grub bukan japri. Stop umbar kemesraan di depan people jomblo (@DaniaRC)

Anda:
Napa lo bawa-bawa gue @Ajinomoto?

Aldidiot:
Kenapa malah ribut sih?
Ini penting, besok jam makan siang kita kumpul di cafe deket kampus
Sekalian liat dedek gumush😂

Anda:
Serah lo dah

Olimpret:
2in

Dania mematikan ponselnya, lalu menaruhnya di nakas samping tempat tidurnya. Kalau masih nimbrung di grub, pasti ada saja yang di bicarakan para sahabatnya itu, mulai dari yang berfaedah sampai yang unfaedah.

"Kira-kira Aldy mau ngomong apa ya? Awas aja kalo cuma bilang mau lamaran sama Ana," ucapnya entah kepada siapa.

*  *  *

Pagi hari Dania sudah siap dengan blazer berwarna biru dongkernya, dan bawahan celana kain senada dengan blazernya.

Tak lupa pula flat soes yang ia pakai. Sederhana, namun sangat elegan. "Pagi semua," sapanya ketika sudah berada di meja makan.

"Pagi," jawab mereka kompak.

"Anak Mamah cantik banget, kerja di resto Mamah gimana? Suka?" tanya Lita.

Dania mendudukkan diri di samping Rizki dan Ara. "Suka dong, Mah," jawabnya.

"Ya suka lah, orang kerjanya cuma tanda tangan, cek barang, liatin orang kerja doang. Gampang itu mah," sela Rizki.

"Sirik aja, wleee," balas Dania sembari menjulurkan lidahnya.

Mereka melanjutkan sarapan dengan hening, setelah selesai sarapan baru mereka akan membahas sesuatu untuk memperhangat hubungan keluarga.

"Kamu, Bang, mau nikahin anak orang kapan?" tanya Calvin.

Rizki dan Inna sudah bertunangan sekitar dua bulan yang lalu. "Nunggu Abang udah mapan dulu, nanti bisa bahagia Inna," jawab Rizki.

Not Baperan 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang