Bab 8 : Luar Negeri

349 57 10
                                    

Happy Reading.

———————————————


Hari ini Azka meminta Dania untuk menemaninya di acara wisuda kuliahnya. Ingin menolak, tetapi  Dania tidak enak. Karena bagaimanapun Azka sering membantunya ketika dulu kuliah.

"Dania, kamu ... cantik hari ini."

Bukannya mereka tersanjung karena di puji, Dania malah tersenyum sombong. "Gue emang cantik setiap hari, jangan heran," balasnya.

Azka terkekeh, terlihat semakin tampan apalagi balutan kemeja formalnya. "Iya deh, cantik."

Acara demi acara telah selesai, Azka adalah salah satu dari sekian banyak wisudawan yang berprestasi.

"Selamat ya, Az. Lo emang pinter," ucap Dania.

"Makasih ya, makasih juga karena udah mau nemenin aku wisuda," balas Azka sembari mengacak pelan rambut Dania yang tersusun rapi.

Membuat Dania memekik kesal. "Rambut gue woii, berantakan jadinya," galaknya.

Azka menghadap ke arah Dania sepenuhnya, lalu dengan lembut membenarkan tatanan rambut Dania yang rusak karenanya.

Pekikan iri terdengar di sekitar mereka, karena melihat Azka romantis dengan Dania. Mereka menduga-duga kalau ada hubungan di antara Azka dan Dania.

"Az, pulang yuk. Gue masih ada urusan di resto."

Pemuda itu mengangguk, lalu mereka berjalan menuju mobil Azka yang terparkir di depan gedung fakultasnya.

"Oh ya, gimana perkembangan pembangunan store skincare kamu?" tanya Azka, lalu menjalankannya mobilnya meninggalkan gedung fakultas.

"Udah tujuh puluh persen," jawab Dania. Memang Dania sedang proses membuat toko kecantikan.

Azka mengangguk, lalu melirik Dania sebentar. "Terus kalau kamu udah jadi, kamu masih kerja di resto Tante Lita?" tanyanya.

"Gue kan di resto cuma bantu Mamah, dan sekarang gue mau punya bisnis biar dapat penghasilan sendiri."

"Semangat ya, Dann."

Dania tersenyum lalu mengangguk. "Thanks ya. Btw, lo mau kerja dimana?" tanyanya.

"Di perusahaan tambang punya ayah aku," balas Azka. Tak terasa kini mereka sudah sampai di depan rumah Dania.

Gadis itu membuka seatbelt nya, lalu membuka pintu mobil. Sebelum keluar, ia menoleh ke Azka yang memanggilnya.

"Kenapa?"

"Hmm ... makasih sekali lagi karena udah nemenin aku di wisuda," ucap Azka.

Dania tertawa, "Makasih terus lo. Gue masuk dulu ya, bye, Azka."

Azka tersenyum melihat Dania dari dalam mobil hingga ke dalam rumahnya, lalu memegang dada kirinya yang bergemuruh.

Jantungnya berdetak kencang, ketika bersama Dania. Dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya, Azka melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Dania.

*  *  *

Dania terdiam sesaat ketika masuk ke dalam rumahnya. Sepi, itu yang ia lihat sekarang.

Dania lupa, kalau orang tuanya sedang jalan-jalan. Walau sudah berumur, mereka sering sekali jalan-jalan berdua, katanya sih biar tambah romantis.

Sedangkan kakaknya, pasti sekarang Rizki sedang berada di kantor. Ara? Adiknya itu masih di sekolah.

Not Baperan 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang