Bab 26 : Duet

298 51 4
                                    

Lontong lagi, dong.

Screenshoot bagian yang menarik, dan share di sosial media kalian. Terimakasih😙

Happy Reading.
———————————————

Empat hari berlalu setelah acara reuni. Kini, hubungan Dania dan Farel juga semakin dekat. Dania, sih, wellcome-wellcome saja kalau Farel mau memperjuangkannya.

Dan hari ini juga adalah hari pernikahan Rizki dan Inna. Akhirnya dengan kejujuran, Rizki mampu mendapat restu dari ibu Inna yang kini sudah menjadi ibu mertuanya.

Satu jam yang lalu, acara ijab qobul sudah selesai dilaksanakan. Kini pasangan suami istri baru itu, sedang duduk di pelaminan. Menyalami pada tamu undangan.

Acara pernikahan Rizki dan Inna diadakan di ballroom hotel. Mengundang kurang lebih seribu orang. Mulai dari rekan kerja, teman, dan tetangga Rizky dan juga Inna.

Dua kali dalam satu minggu, Dania menghadiri acara pernikahan. Membuat jiwa jomblonya berkobar-kobar. Ia juga mau dihalalin, tapi dengan siapa? Itulah pikirannya.

Dania menghampiri Rizki dan Inna di atas pelaminan. "Selamat, ya, Kak Inna. Nanti kalo Bang Rizki macem-macem, jambak aja rambutnya."

"Jangan hasut istri Abang, Dann," sahut Rizki sinis.

"Awas kalo Abang nyakitin Kak Inna," ancam Dania.

Rizki mendelik. "Dia istri Abang, jadi nggak bakal, lah, Abang sakitin."

Sementara Inna terkekeh karena perdebatan adik-kakak itu. "Makasih, ya, Dania, sudah mau datang. Kamu kapan nyusul, nih, sama Farel?"

"Secepatnya." Bukan Dania yang menjawab, tetapi Farel. Karena pemuda itu berdiri di depan pengantin, dan di sebelah Dania.

Dania yang mendengar itupun memutar bola matanya malas. Lalu ia bergeser sedikit agar lebih dekat dengan kakaknya.

Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Kakak laki-lakinya akan menikah, yang berarti kasih sayangnya bukan hanya untuk keluarganya, tetapi untuk keluarga barunya juga.

Tidak ada lagi bertengkar di pagi hari, tidak ada lagi yang menjahili Dania di rumah, tidak ada lagi sosok kakak yang men-suport Dania ketika gadis itu merasa sendiri. Karena Rizki akan tinggal bersama Inna di rumah baru mereka.

"Hei, kenapa? Kok, mewek?" Rizki memegang kedua bahu adiknya.

"Abang masih sayang, kan, sama aku. Walau udah nikah?" Dania bertanya dengan suara bergetar.

"Masih, dong. Abang akan selalu jadi Abang kamu dan Ara sampai kapanpun. Udah, dong, jangan sedih, tadi aja ngeselin."

"Hiks, Abang ...." Dania langsung mendekap tubuh tegap Rizki yang terbalut jas pengantin sembari terisak. Ia masih sedikit tidak rela jika kakaknya harus pergi dari rumah karena sudah menikah. Pasti nanti akan sulit bertemu. Ia juga takut kalau Rizki berubah setelah nikah.

Dania juga takut jika Inna melarangnya bertemu dengan Rizky. Tapi itu tidak mungkin. Inna adalah perempuan yang baik, anggun, dan pengertian.

Rizki membalas pelukan adiknya, dan mengelus punggung Dania. "Abang nggak akan berubah, Abang juga pasti akan sering main ke rumah. Udah jangan nangis, nanti make up kamu luntur." Rizki pasti tahu apa yang adiknya pikirkan.

"Ish ...." Dania melepas pelukannya. "Janji, ya?" Ia menyodorkan jari kelingkingnya di depan Rizki.

Rizki pun menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking sang adik. "Janji."

Dania mengusap air matanya, lalu bergeser agar Farel mengucapkan selamat kepada Rizki dan Inna. "Selamat, ya, Bang Rizky, Kak Inna. Semoga samawa. Kado nyusul nanti sore gue kirim."

"Thanks, Rel," balas keduanya.

"Dania bisa nyanyi, kan?" tanya Inna yang dibalas anggukan kepala oleh Dania.

"Kenapa, Kak?"

"Nyumbang lagu, ya, biar lebih rame," pinta Inna, tak lupa memasang puppy eyes.

"Tapi—"

"Mbak MC, adik ipar saya ingin menyumbang lagu," ucap Inna, yang kebetulan MC berada tak jauh dari mereka.

"Boleh banget. Namanya siapa?"

"Dania. Sama saya, Farel," sahut Farel tiba-tiba.

MC mengangguk, lalu berbicara menggunakan microfon. "Para tamu terhormat, mari kita saksikan persembahan lagu yang akan dibawakan oleh saudari Dania dan saudara Farel. Mari beri tepuk tangan."

Para tamu undangan dan sahabatnya dekat Dania-Farel langsung menyambut mereka dengan semangat. Tak lupa juga berteriak, "NYANYI, NYANYI, NYANYI."

Dania dan Farel menuju panggung kecil, di sana ada dua tempat duduk. Dania menempatkan diri di kursi dan mengambil microfon.

"Saya akan berbicara sebentar. Buat Abang saya dan istrinya, selamat menempuh hidup baru, ya. Apapun masalah yang akan kalian lewati, kalian harus tetap saling percaya. Karena kunci hubungan langgeng adalah kepercayaan."

"Dan lagu ini saya persembahkan untuk kalian semua," tutup Dania untuk memulai bernyanyi.

Farel mulai memetik gitarnya sesuai lagu yang akan mereka nyanyikan. Pemuda itu bermain gitar, sembari menyanyi. Karena sudah tersedia microfon di depannya.

Bahagianya diriku, telah milikmu (Farel)
Tak pernah ku meragu
Tak lagi ku mencari, cinta sepertimu
Takkan ku tinggalkan kamu

Jika ku dapat menata jalanku
Ku ingin kau slamanya denganku ....

Engkau wanita tercantikku
Ku ingin kau tau
Kau merubah warna hidupku
Maukah kau jadi teman cintaku

Kini Dania yang akan bersiap menyanyi. Sebelum itu, ia melirik Farel dan tersenyum manis. Farel pun membalas senyuman lebih manis.

Tak akan ku mencari cinta sepertimu (Dania)
Takkan ku tinggalkan kamu
Jika ku dapat menata jalanku
Ku ingin kau selamanya denganku

Engkau lelaki terbaikku
Ku ingin kau tau
Ku ingin kau jadi teman cintaku

Jangan pergi dari hidupku (Farel)
Tetap di sini temaniku (Dania)
Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku (Dania-Farel)
Jangan gak setia padaku (Farel)
Kau hanya untukku (Dania-Farel)

Engkau wanita tercantikku (Farel)
Ku ingin kau tau
Kau merubah warna hidupku

Engkau lelaki terbaikku (Dania)
Ku ingin kau tau
Ku merubah warna hidupku

Dan aku jatuh cinta kepadamu (Farel)
Tanpa batas waktu
Maukah kamu jadi
Teman cintaku .... (Dania-Farel)

Setelah lagu berakhir Dania dan Farel dihadiahi banyak tepuk tangan. Karena menurut para tamu undangan, pada saat duet, Dania dan Farel suaranya bagus.

Banyak juga yang bilang kalau mereka cocok. Bahkan ada yang beropini, bahwa Dania dan Farel itu sepasang suami istri.

Mereka tidak tahu saja, kalau sebenarnya Dania dan Farel itu hanya sebatas mantan kekasih.

Bersambung...

To Be Continue.

Siapa nih yang akrab sama mantan?

*serius tanya

Yok, follow, yok coretan_tipx

Not Baperan 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang