Bab 25 : Reuni

298 56 6
                                    

Boleh minta lontong?

Bagian di part ini yang menurut kalian bagus, lucu, atau menarik, tolong di screenshoot, dong. And share di semua sosial media kalian. Supaya pembacanya buanyak.

Thanks 😚

H a p p y R e a d i n g .

———————————————

Hari demi hari Dania lewati sepeti biasa, tidak ada yang berubah. Memang mau bagaimana? Yang menikah Oliv, bukan dirinya.

Seperti biasa, kini ia tengah berkutat dengan data-data store skincare-nya. "Hufft ... hidup gue monoton banget. Nggak ada yang spesial, padahal nasi goreng aja spesial."

"Andai aja kalau gue udah nikah, pasti jam segini lagi di rumah, nih, sebagai ibu rumah tangga. Ya, walaupun gue masih mau berkarir, sih," monolognya lagi.

Dania ingin segera menikah, karena cerita Oliv satu hari yang lalu.

Flashback on

Dania memaksa Oliv untuk bertemu dengannya di cafe. Alasannya karena ingin tahu tentang pernikahan.

"Ngapain, sih, lo? Gue lagi manja-manjaan juga sama Angga. Lo jomblo atau apa." Oliv datang langsung menggerutu.

Dania terkikik. "Santai dong. Gue mau tanya, nih. Gim—"

"Mau tanya malam pertama?"

Dania mengangguk sembari menyengir lebar. "Tau aja lo," balasnya.

Oliv tersenyum penuh arti.

Gue panasin aja Dania, supaya dia mau nikah juga, kasian jomblo udah lama, batinnya.

"Enak banget, Dann. Malam pertama skip aja, ya, reader ada yang masih di bawah umur soalnya." Oliv menjeda sejenak ucapan sembari menarik nafas.

"Yang pasti kalo lo tidur aja yang nemenin."

"Kalo nemenin, mah, guling juga bisa kali," sela Dania.

Oliv menggeleng tak setuju. "Beda, Dann. Eumm ... lebih ke apa, yah? Temen hidup lo. Temen tidur, temen makan, temen jalan, temen segalanya. Dan yang pasti udah halal."

"Jadi?" Dania masih loading perkataan Oliv tadi.

"Kalo lo sakit ada yang ngurus, bisa manja-manjaan. Ada yang suport saat lo terpuruk. Dan, ya, pacaran sama nikah itu beda jauh. Walaupun gue udah pacaran sama Angga lama, sedangkan nikah baru beberapa hari. Tapi Angga lebih sayang ke gue setelah nikah. Gue, sih, ngerasanya begitu. Dan gue Angga juga menunjukkan sifat yang selama ini dia tutupi dari gue."

"Apa emangnya?" tanya Dania penasaran.

"Manja."

"Intinya gitu, deh. Kalo nanti lo udah nikah pasti tau," ucap Oliv lagi mengakhiri percakapan mereka.

Flashback off

Dania kembali mengingat perkataan Oliv saat di cafe. "Kayaknya enak, deh, nikah. Tapi juga harus siap segalanya. Nanti kalo belum siap, bisa kena mental yang ada."

"Tapi gue pengin ... Mamah anakmu ngebet nikah, huaaa ...."

Suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Ia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya. Ternyata dari salah satu teman SMA nya.

Not Baperan 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang