Aku kasih love duluuuu 💨
Eh, salah
❤❤❤
Happy Reading.---------------
Mobil yang dikendarai Farel berhenti tepat di pekarangan rumah Dania setelah perjalan setengah jam dari rumah sakit.
"Sorry, ya, tadi di rumah sakit gue refleks pegang tangan lo." Dania berkata sebelum turun dari mobil.
"Kenapa minta maaf?"
"Gue nggak enak aja sama pacar lo. Ya, walaupun Citra nggak liat."
"Tapi-"
"Cukup!" Dania menjeda sebentar ucapan, menarik nafas dan menghembuskan perlahanm. Ia tidak mau Farel melanjutkan ucapannya.
"Makasih, ya, udah nganterin gue pulang." Dania membuka seatbelt, dan turun dari mobil tanpa mendengar balasan dari Farel.
Dania melangkah masuk ke dalam rumah, meninggalkan Farel yang masih diam di kursi kemudi.
"Enggak bisa kayak gini terus," gumam pemuda itu. Mobil hitamnya pun melesat meninggalkan pekarangan rumah Dania.
* * *
Kalian pernah melihat acara peresmian toko, restoran, atau semacamnya di sinetron? Kalau pernah, kalian bayangkan saja Dania sedang melaksanakan acara itu sekarang.
Setelah sembuh, Dania pun meresmikan toko kosmetiknya yang sempat tertunda karena ia sakit. Suara riuh tepuk tangan pengunjung dan para tamu undangan pun terdengar setelah Dania memotong pita, menandakan bahwa toko kosmetiknya telah resmi dibuka.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah men-suport saya. Dan kepada tamu sekaligus pengunjung yang datang terimakasih juga atas kehadirannya."
Dania menjeda sejenak kalimatnya. "Karena ini baru pertama buka, ada beberapa merek kosmetik yang diskon lima puluh persen. Silahkan yang mau lihat-lihat dulu juga boleh."
Para pengunjung berbisik-bisik senang. Siapa, sih, yang tidak senang jika ada barang diskon, apalagi kaum perempuan. Acara pun telah dibubarkan. Mereka melihat-lihat isi store baru Dania.
"Dania selamat atas peresmian store lo, do'a kita selalu menyertai lo." Oliv memeluk sahabatnya erat.
Dania membalas pelukan Oliv tak kalah erat. "Makasih, Oliv. Lo sahabat terbaik gue."
"Aaaa ... terharu. Cium dulu sini."
Dania melotot horor. "Gue tampol lo, ya," ancamnya, membuat Oliv mencibikkan bibirnya. Mereka pun melepas pelukannya.
"Selamat, ya," ujar Angga singkat. Pemuda ini walau tidak sekaku dulu, ia tetap irit bicara, kecuali dengan Oliv tentunya.
"Thanks, Ngga."
"Dania selamat, gue udah kiriman tiga karangan bunga. Kurang nggak, nih?" Aji kini yang memberikan selamat kepada Dania.
"Kalau mau lagi juga nggak papa. Btw, makasih, ya, Aji. Gue do'ain semoga lo sama Dinda segera nikah," balas Dania. Aji pun mengamini do'anya.
"Karena lo udah buka, nih, store, nggak afdol kalau nggak traktir kita-kita. Ya, nggak?" Aldy berbicara demikian dan meminta pendapat lainnya.
"Nah, iya, tuh, bener. Yok, gas, lah, ke resto nyokap lo. Yang bayar lo tentunya, Dann," timpal Oliv.
Dania hanya bisa pasrah. "Oke, deh. Mau seka-"
"Hai, Dann. Selamat, ya, atas peresmian store lo." Farel tiba-tiba datang dengan senyum yang mengembang membuat mereka terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan 2 [END]
General Fiction[COMPLETED] Hancurnya sebuah hubungan bukan hanya karena orang ketiga. Tetapi sudah hilangnya rasa percaya. Itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan penyebab kandasnya hubungan mereka. Rank #2 rekankerja (17-06-2021) Rank #3 dania (29-09-20...