Bab 37 : Bara itu?

396 46 5
                                    

Absen umur dulu yuk?

Btw, ini part terakhir

Happy Reading

———————————————

Setelah memasang cincin untuk Dania, kini giliran Dania yang memasang cincin untuk pemuda itu. Sedari tadi, senyum keduanya masih mengembang.

Suara riuh tepuk tangan dan sorakan selamat memenuhi penjuru halaman. Setalah acara memasang cincin, MC membacakan dan mengatur beberapa acara lagi, termasuk sesi foto.

Hingga acara yang terakhir yaitu doa yang dipimpin oleh ustadz yang tinggal di sekitar komplek perumahan Dania.

"Acara demi acara sudah selesai kita lewati. Sekarang waktunya untuk tamu undangan menikmati hidangan yang sudah disajikan. Saya Adinda selaku MC, mohon maaf apabila ada kesalahan bicara. Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab seluruh tamu.

Ketika semua tamu undangan sedang menikmati jamuan yang tersedia, Dania menghadap ke arah orang tuanya. Gadis itu melunturkan senyum yang sedari tadi ia pamerkan.

"Sekarang jelasin ke aku."

*  *  *

"Jadi ini semua rencana kalian semua?"

Semua orang yang berada di sana mengangguk memganggapi pertanyaan Dania, kecuali Farel. Saat ini mereka sedang berada di ruang tamu rumah Calvin dan Lita.

Ada banyak orang yang berada di sana, yaitu orang tua Dania, orang tua Farel, Rizki dan Inna, Ara, Najwa dan Mario, sahabat-sahabat Dania dan Farel, Alan dan Syifa, Dania, Farel, serta ada Bara juga.

Dania mengacak rambutnya bingung. "Ini gimana sih?" Ia masih tidak paham dengan semuanya.

Rizki terkekeh melihat kebingungan adiknya. "Jadi, Ara yang ngusulin idenya. Dia ingat kalo kamu waktu itu beberapa hari lagi ulang tahun, tepatnya di hari kamu sama Farel jalan ke pasar malam dan pantai."

"Itu alasan gue bawa Dania jalan-jalan, sebagai kado ulang tahun," sahut Farel menjelaskan. Tetapi, ia tidak tahu sama sekali tentang rencana yang sedang dijelaskan oleh Rizki.

"Kok, nggak inget ulang tahun sendiri, ya?" gumam Dania. "Lo juga nggak bilang kalo gue ulang tahun, Rel," ucapnya kepada Farel.

Farel hanya tersenyum menganggapinya.

"Terus Ara bilang sama Mamah Papah beberapa hari sebelum kamu ulang tahun itu. Dan Papah sama Mamah bilang ke Om Vino dan Tante Mira. Mereka pun setuju dengan ide itu."

"Abang juga nggak tau awalnya, tapi waktu di telepon Mamah kamu nggak mau keluar kamar, Abang datang ke rumah dan diceritain sama Mamah."

"Ya gitu deh, intinya mereka rencanain pertunangan kamu sama Farel, dengan nge-prank kalian berdua," ujar Rizki menjelaskan. "Soal undangan, cuma undangan yang buat Farel aja yang namanya Dania sama Bara."

"Kalian bener-bener jago akting sumpah. Ara juga jago bikin ide prank, nggak mau jadi Youtubers aja?" ucap Dania.

Ara cengengesan mendengarnya. "Iya nanti bikin channel," sahutnya asal yang terdengar menyebalkan di telinga Dania.

Dania mendengus. Lalu ia teringat sesuatu. "Tapi kata Mamah, aku dijodohin sama anak temennya Mamah."

"Mira sama Vino, kan, temen Mamah dari dulu, Dann," jawab Lita.

Not Baperan 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang