13. Boneka Hidup (2)

167 27 0
                                    

Eisa benar-benar tak tahan, dengan sosok Ayden yang diam-diam memancing emosi Juan. Eisa bisa saja meledak dan membuat keributan untuk melampiaskan rasa kesalnya. Akan tetapi, Juan malah tersenyum dengan mata memelotot. Pria itu menggenggam erat tangan Eisa, lalu berjalan ke depan sedikit demi sedikit.

Sebelum pergi ke dokter kandungan, Juan memberitahu, "Aku ke sini untuk bertanya pada dokter, supaya Istriku cepat hamil dan bisa menjadi teman sekaligus saingan untuk anakmu nanti."

Setelah itu, Juan menarik Eisa untuk pergi dari hadapan Giselle yang menutup rapat bibirnya. Eisa tak percaya dengan apa yang Juan katakan, apalagi ketika melihat mata Giselle memerah dan berair sekaligus. Eisa menebak jika Giselle, sebenarnya tak ingin melepas Juan dari pelukannya.

Namun, mau bagaimana pun juga nasi telah menjadi bubur. Giselle sudah hidup bersama rajanya. Lalu Eisa telah menjadi boneka milik pangeran Juan. Eisa sekarang menjadi boneka penghibur Juan, untuk melampiaskan dendamnya karena tak bisa memiliki Giselle. Dan Eisa sendiri hanya bisa menarik dan mengeluarkan napas panjang, berusaha tak peduli pada drama yang sedang terjadi.

•••

Pemeriksaan pada kandungan dilakukan selama beberapa menit. Untungnya, dokter kandungan yang bisa memeriksa Eisa melayani pasien selama dua puluh empat jam, dan hari ini bukan hari libur sang dokter. Jadi, Eisa bisa diperiksa dengan cepat, lalu pulang untuk segera beristirahat.

"Syukurlah, kau tidak terluka," kata Juan.

Eisa menarik dan mengeluarkan napas panjang. "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Sekarang bawa aku pulang, aku ingin tidur."

Juan terdiam beberapa detik, kemudian melirik ke arah Eisa. "Aku belum memberimu makan malam. Bagaimana jika kita makan bersama, dan nanti kau bisa meminum obatmu?"

"Aku baik-baik saja. Aku tidak lapar," kata Eisa.

Jari jemari Juan menggenggam erat tangannya, setelah itu Juan berkata, "Anakku butuh makanan Eisa. Jangan hanya pikirkan dirimu saja. Sekarang, kau juga harus memikirkan kesehatan dan keamanan anak kita."

Pada akhirnya boneka Eisa tak bisa menolak keinginan Juan. Mereka makan bersama di rumah makan terdekat dari rumah sakit. Meskipun Eisa malas untuk mencicipi makananannya sedikit saja. Namun, Juan setia menyuapinya hingga Eisa tak melewatkan satu makanan pun di piring miliknya.

Sudut bibir Juan terangkat ke atas. Matanya tertuju pada mulut Eisa. Sementara bibirnya sendiri berulang kali meminta Eisa membuka mulut. Lalu tangannya sibuk mengarahkan sendok ke mulut sang istri.

Meskipun Eisa menganggap dirinya boneka Juan, tetapi Juan memperlakukannya seperti makhluk hidup. Dia memperhatikan kesehatan dan keamanan Eisa. Meskipun terkadang perhatiannya bisa tercuri oleh Giselle kembali.

"Cih, plin-plan," komentar Eisa sembari menyilangkan tangan di depan dada.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAMAFIA  [Junhao] RepublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang