26. Tamu Tak Diundang (2)

169 29 0
                                    

Eisa mempererat pelukannya. Dia tak mempedulikan para tenaga medis yang mungkin menemukan keduanya di taman rumah sakit. Yang menjadi keinginannya malam ini hanya tenggelam untuk menyatu bersama sang suami. "Maafkan aku karena belum bisa memberinya padamu lagi."

Juan menggelengkan kepala, lalu menepuk-nepuk punggung Eisa. "Tidak perlu meminta maaf, lagi pula aku sudah banyak menyusahkamu dengan akibat dari perbuatanku ini. Seharusnya aku memastikan kenyamananmu, bukan hanya kepentinganku saja."

Setiap kata-kata lembut yang keluar dari mulut Juan, membuat Eisa semakin betah bermanja-manja di pangkuan sang suami. Dia tak peduli dengan pandangan orang lain yang mungkin melihat mereka berduaan di taman sepi. Namun yang pasti, Eisa hanya ingin mengabulkan permintaan anak-anaknya yang haus belaian sang ayah.

Awalnya Eisa memang duduk tenang di pangkuan Juan. Namun, dia baru menyadari jika tempatnya duduk saat ini, menyembunyikan sesuatu yang menonjol. Wanita itu menyentuhnya, sampai Juan tak sengaja mengerang dan Eisa langsung melepasnya. "Kau tegang, Juan."

Juan menutup wajah dengan telapak tangan. Dia berkata, "Tak perlu kau pedulikan, aku bisa menahannya."

Eisa meringis ngilu. "Pasti berat menahannya. Maafkan aku, seharusnya aku tak duduk di sini. Ini pasti memancingmu."

Juan tersenyum, tak membiarkan Eisa pergi begitu saja. Dia masih setia memeluk Eisa, dan berkata, "Jangan pergi sekarang, aku masih ingin memelukmu untuk mengusir rasa dingin."

Eisa memenuhi keinginan Juan. Dia berkata, " Lain kali aku akan berkonsultasi pada dokter, mengenai waktu yang aman untuk berhubungan."

Juan mengangguk, dan mencoba untuk menahan keinginannya untuk menjatuhkan sang istri di atas ranjang yang hangat. Namun, Eisa sendiri malah memancing sang suami, dengan kembali menyentuh sang suami di bawah pahanya. "Juan jika kau tak bisa menahannya, beritahu aku. Aku akan membantumu mengeluarkannya."

•••

Di saat keluarga Juan dihebohkan dengan penangkapan Paman Juan, penyebab orang itu ditangkap malah asyik duduk di luar rumahnya sembari memainkan gelas berisi cairan merah. Sesekali dia menggoyang-goyangkan isi gelasnya, sembari melihat ke arah jendela besar yang menampilkan lukisan kota di malam hari.

Angin dingin menyentuh rambutnya, sampai bergoyang-goyang. Setelah puas menatap lampu-lampu gedung tinggi, dan kendaraan yang lalu lalang, matanya tertuju pada boneka hijau kecil yang ada di atas meja.

Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat ke atas. Jari tangannya langsung mengambil boneka yang ada di depan matanya, sembari mendekatkan boneka itu ke hidung. Diam-diam, dia menikmati aroma lembut yang tak mengganggu indera penciumannya. Setelah puas menghirup aromanya, dia menyandarkan punggungnya di kursi. Lalu berkata, "Aku menyukai aromanya."

Pria di kursi menutup kelopak matanya, dan kembali mencium boneka yang dia bawa. Sementara pengawal yang berjaga di belakang langsung memberitahu, "Penculik yang Anda minta untuk m*mbunuh Vio gagal melakukan misi, karena terjebak reruntuhan."

"Mereka berhasil ditangkap, tapi mereka mengatakan jika Tuan Juan yang menjadi pelakunya."

"Setelah itu, adik dari pimpinan perusahaan WJH mengamuk, menuduh Juan, dan akhirnya dia mengakui perbuatannya sendiri. Ini ternyata berjalan sesuai keinginan Anda, meskipun pengawal kita sudah ditangkap," jelasnya.

Orang yang sedang memegangi boneka katak tersenyum puas. Setelah itu, sang pengawal bertanya, "Tapi Tuan, bukannya Anda membenci keluarga itu, kenapa sekarang Anda malah membantunya?"

Pria yang ditanya akhirnya melirik ke arah pengawal. Dia mengusap lembut boneka katak, sembari berucap, "Tentu saja aku tidak melakukan sesuatu tanpa niat terselubung. Aku ingin hubungan mereka semakin rusak dengan keluarga jauhnya, lalu setelah itu aku akan menghancurkan bisnis mereka sedikit demi sedikit."

"Biarkan mereka bahagia sebentar," bisiknya.

"Baik, Tuan Juna," jawab pengawal.

Juna menarik sebelah sudut bibirnya ke atas, kemudian menjulurkan boneka katak yang dia curi dari wanita hamil. Pria itu berkata, "Oh ya, aku baru melihat istri Juan, dan ternyata wanita itu sudah mengandung padahal mereka baru menikah beberapa hari saja."

"Ada apa? Apa Anda ingin melenyapkan wanita itu juga?" tanya salah satu pengawal.

"Jangan dulu. Dari kehamilan dan perhatian Juan padanya, aku bisa menebak jika perasaan Juan pada mantan kekasihnya sudah mati, lalu sekarang hatinya berlabuh pada istrinya sepenuhnya."

"Aku tak suka melihat Juan bisa bahagia begitu saja, oleh karena itu... aku ingin mendapatkan istri Juan, dan membuat wanita itu meninggalkan Juan selamanya," kata Juna.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAMAFIA  [Junhao] RepublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang