12. Jatuh Cinta

1.2K 167 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🍓🍓🍓




Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika Nayla turun dari bus. Jalanan tampak semakin ramai karena ini adalah malam Minggu. 

Gadis itu menyempatkan mampir di minimarket terlebih dahulu untuk membeli beberapa snack sebagai buah tangan. Jarak dari halte ke apartemen Naren cukup dekat sehingga Nayla tidak perlu membuang tenaga untuk sampai disana. 

Gadis itu masuk ke dalam lobi kemudian menghampiri receptionist. Apartemen Naren keamanannya sangat terjaga sehingga setiap tamu yang datang harus melapor terlebih dahulu.

Tak selang beberapa lama. Nayla pun masuk ke dalam lift kemudian menuju lantai 8 gedung apartemen tersebut. Ia tak henti-hentinya tersenyum sedari tadi. Ya, siapa juga yang nggak seneng mau ketemu sama mas crush?

Nayla merapikan rambutnya terlebih dahulu kemudian memencet bel yang ada di sebelah pintu. Tak perlu waktu lama, pintu pun terbuka dan menampilkan wajah tampan Naren dengan senyum manisnya dan..

"BU DOKTER!!"

Nayla tersenyum melihat Nana yang berlari ke arah pintu, "Bu Dokter cuci tangan dulu."

Nana yang hendak meraih tangan Nayla pun mengurungkan niatnya kemudian mengangguk.

"Yeoksi," gumam Naren.

"Aku dari luar, Mas. Kita nggak tau kuman-kuman apa aja yang nempel di tangan, apalagi mau pegang anak kecil," ucap Nayla.

Naren terkekeh ternyata gadis itu mendengar gumamannya, "Silahkan masuk."

Nayla mengangguk kemudian masuk lebih dulu dan langsung mencuci tangan. "Nana juga kalo habis datang dari luar, tangannya harus dicuci ya biar kumannya mati."

"Oke, Bu Dokter!" seru Nana.

Nayla tersenyum kemudian mengambil beberapa tisu untuk mengelap tangannya.

"Mau minum apa?" tanya Naren.

"Nggak usah, Mas," balas Nayla. 

"Udah makan?"

"Belum, Mas."

"Mau makan bareng? Kebetulan aku sama Nana juga belum makan." 

"Iya! Bu Dokter makan bareng kita aja!" seru Nana. 

"Gimana?" tanya Naren. "Masakan aku nggak jelek-jelek amat kok." 

Nayla terkekeh pelan, "Yaudah." 

"Kalo gitu, aku masak dulu," ucap Naren kemudian pergi ke dapur. 

"Mau aku bantu, Mas?" 

Naren menoleh sekilas, "Nggak usah, kamu main sama Nana aja soalnya kadang dia suka recokin aku kalo lagi masak." 

DUREN (Duda Keren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang