23. Persiapan

1K 134 10
                                    

Berbagai persiapan dilaksanakan demi kelancaran hari pernikahan Naren dan Nayla yang jatuh pada Sabtu kedua bulan ini. Mulai dari undangan digital, fitting baju pengantin, catering sampai tempat resepsi. 

Awalnya Naren ingin melaksanakan pernikahan yang sederhana dan tertutup saja, namun calon mertuanya mewanti-wanti untuk membuat pesta yang meriah karena ini adalah pernikahan putri semata wayang mereka. Naren pun tak punya pilihan lain dan harus menguras tabungannya demi pesta mewah yang akan diselenggarakan. Tak sampai disana, pria itu juga harus membayar mahar berupa 100 lot saham yang kalau diuangkan hampir menyentuh angka 1 miliar.

"Ini sih namanya perampokan, bukan pernikahan," sarkas Chandra. 

Naren menghela napas panjang, "Mau gimana lagi?" 

"Gila ya, itu bapak-bapak apa nggak mikirin gimana kehidupan rumah tangga anaknya setelah nikah kalo semua tabungan dihabisin buat pesta yang cuma sehari?" Chandra masih saja mengomel. "Lo terlalu baik nggak sih, Ren?" 

"Ibaratnya Kak Nayla itu berlian, Bang," Andy tiba-tiba nyeletuk. "Bang Naren harus ngasi semua yang dia punya buat dapetin berlian itu." 

"Dasar bucin," cibir Rendy. "Kayak nggak ada cewek selain Nayla aja di dunia ini. Kalo gue sih ogah banget ya punya mertua matre kayak gitu." 

"Udahlah, kalian kenapa malah jadi julid sih? Orang guenya juga fine-fine aja," ucap Naren. 

"Lo bayangin aja, Ren. Sarkasnya ni ya, tabungan lo 20 juta ludes gitu aja cuma untuk ngasi makan tamu undangan mertua lo. Itu baru catering aja, Ren," ucap Chandra. 

"Jangan lupa cincin berlian 200 jutanya," timpal Rendy. 

"Sewa hotel mewah, gaun pengantin, kue pernikahan, dekor, souvenir-" 

"Udah, udah." Naren memotong ucapan Andy. "Lagipula itu semua belinya kan pake uang gue bukan uang kalian." 

"Tapi tetep aja Bapak Narendra-" 

"Udahlah. Mungkin itu yang buat Naren seneng, kita doain aja semuanya lancar," ucap Jovan. 

"Nah, gitu kek kayak Jovan," Naren menunjuk pria yang duduk di hadapannya. 

"Btw, Lele juga katanya mau nikah deket-deket ini," Rendy mengalihkan topik. 

"Iya, Bang. Calonnya juga dokter anak, sama kayak Kak Nayla," ucap Andy. 

"Semoga aja harinya nggak barengan, kalo gitu bingung mau kondangan kemana," ucap Chandra. 

"Yaelah, gitu aja ribet," Rendy menyeruput kopinya. "Makan siang di nikahan Naren, makan malam di nikahan Lele sekalian mabora-bora, katanya dia bakal nyediain Bilionaire Vodka spesial buat kita." 

"GILA!!!" Chandra sampai menggebrak meja karena saking excited-nya. "Itu minuman yang harganya sampe 500 M kan?!" 

Rendy menjentikkan jarinya, "That's right!" 

"Mabuk doang pikiran lo pada. Nanti depan bini juga nggak bakal berani minum," cibir Naren. 

"Nggak! Demi minuman mahal, gue rela diomelin 7 hari 7 malem plus bersihin loteng sama istri tercinta," ucap Chandra. 

"Gue juga!" seru Rendy. "Bodo amatlah sama Shaha. Kalo dia ngegas, gue gasin balik lah."

Naren menghela napas pelan, "Van, temen-temen lu noh."

Jovan terkekeh, "Temen lo juga kali, Ren."






...





"Mas, ini bukannya terlalu berlebihan?"

Naren tak langsung menjawabnya, ia masih memperhatikan tagihan sewa hotel untuk acara resepsi. "Enggak kok."

DUREN (Duda Keren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang