38. Belum Selesai

710 91 18
                                    

"Itu, Pak! Cepat tangkap dia!"

Naren hanya diam saja ketika Ardi datang dengan beberapa polisi dan langsung memborgol kedua tangannya.

"Apa-apaan ni anjir?!" kesal Andy.

"Dia sudah membawa kabur anak saya, Pak! Bawa saja dia ke kantor polisi!" seru Ardi.

"Maaf, apa benar saudara yang bernama Narendra Adhyaksa?" tanya Polisi.

"Benar," balas Naren.

"Silahkan ikut kami ke kantor polisi karena anda dituduh membawa kabur anak bapak ini."

Naren terkekeh kemudian bangkit dari tempat duduknya, "Ayo."

"B-bang, tapi- Kak Nayla-"

"Gue percaya sama lo, bantu gue ya, Dy," ucap Naren sebelum digiring pergi oleh beberapa polisi.

"Anj!ng!!" Andy tampak begitu kesal sampai ia memukul tembok untuk melampiaskan amarahnya. Bukannya apa-apa, ia sangat kesal dengan Ardi yang membawa-bawa polisi dalam hal ini, padahal jelas-jelas kakaknya dan Nayla itu sepasang suami istri yang sah.







***







Andy langsung bangkit ketika melihat Naren datang dengan santainya. "Gimana, Bang?"

Naren menghela napas pelan, "Ya mau gimana lagi? Gue kan suami sah Nayla, nggak mungkin gue nyulik istri sendiri."

"Lagian bapaknya Kak Nayla nggak waras apa gimana ya?"

Naren mengangkat bahu kemudian lebih memilih untuk duduk, "Gimana keadaan Nayla?"

"Oh iya, katanya Kak Nayla udah boleh dijenguk."

"Serius?" Naren bangkit dari tempat duduknya.

Andy tersenyum kemudian menganggukkan kepala.

Tanpa menunggu lama, Andy pun berjalan menuju ruang rawat Nayla dan Naren hanya mengekori di belakang.




"Nayla.." Naren bergumam pelan melihat sang istri masih terbaring di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis.

Pria itu menarik kursi di sebelah ranjang kemudian memperhatikan Nayla yang enggan untuk membuka mata.

"Maafin aku, Nay.." lirih Naren.

Andy menghela napas pelan kemudian menepuk pundak Naren untuk menguatkan kakaknya itu. "Kak Nayla pasti sembuh."

Naren sedikit terkejut ketika jemari Nayla mulai bergerak, ia lantas melihat mata gadis itu terbuka secara perlahan.

"Kak Nayla!" Andy sampai berseru karena saking senangnya.

"Nayla, kamu bisa denger aku?" tanya Naren.

Nayla mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian menatap Naren lamat-lamat, "Kamu siapa?"

Senyuman Naren memudar begitu saja, "Nay, jangan bercanda. Aku Mas Naren, suami kamu."

"M-mas Naren?"

"Iya, Nayla."

"Nayla? Siapa Nayla? Dan kamu.. ARGH!!" Nayla tiba-tiba berteriak sembari memegangi kepalanya. "PERGI KALIAN!!"

Andy segera keluar untuk memanggil dokter, sementara Naren masih mencoba untuk menenangkan Nayla.

"Nay, dengerin aku dulu-"

"PERGI! AKU BUKAN NAYLA DAN KAMU BUKAN SUAMI AKU!" Nayla terus memberontak. "PERGI!!"

Tak lama kemudian, Dokter pun datang dan berusaha menenangkan Nayla.

DUREN (Duda Keren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang