"MAMA!! HACHI NAKAL!!" Nana berteriak dengan keras ketika Hachi menyemburnya dengan air kolam.
"HACHI!" Winter pun berseru yang lantas membuat Hachi kicep dan lebih memilih untuk menghampiri Zeno yang tampak adem ayem dengan kaca mata renangnya.
Hari ini ada kelas renang dan kelima bocah bar-bar itu ditemani oleh mamanya masing-masing. Ibu-ibu sosialita pun sibuk bergosip sembari memperhatikan anak mereka dari kejauhan.
"Bunda, kacamata renang Icung dimana?"
Yuri pun merogoh tasnya kemudian memberikan kacamata renang berwarna biru laut. Icung pun tampak senang kemudian kembali nyemplung ke dalam kolam.
"Anak-anak harap tenang ya. Perhatikan Pak Guru!" ucap Jepri selaku guru renang hari ini, namun teriakannya itu tak lantas membuat anak-anak nakal itu memperhatikannya.
"DIAM!!" teriak Jepri yang lantas membuat kurang lebih 20 anak itu terdiam. "Nah, sekarang perhatikan Pak Guru. Kedua tangan luruskan di depan dada."
Anak-anak pun mengikuti perintah Jepri dengan baik. "Rena, kayak gini loh tangannya." Hachi megajari temannya.
Rena pun lantas membenarkan posisi tangannya sembari memperhatikan tangan Hachi.
"Sekarang gerakin seperti yang Pak Guru contohkan," ucap Jepri.
Semuanya pun lantas mengikuti gerakan Jepri, namun tak jarang juga ada yang sambil bermain air atau menjahili temannya.
"Nah, sekarang ayo belajar berenang," ucap Jepri kemudian mengambil beberapa papan renang.
"Semuanya ayo berbaris di atas ya, nanti Pak Guru ajarin kalian satu-satu. JANGAN DORONG-DORONG!!" Jepri spontan berteriak dengan mata melotot ketika melihat anak didiknya saling dorong saat berbaris.
Akhirnya ketigatan renang pun berlangsung selama kurang lebih 2 jam, Jepri pun terlihat letih karena ini kali pertamanya mengajari anak-anak TK yang super duper nakal.
Anak-anak itu lantas menghampiri mamanya masing-masing untuk berganti pakaian.
"Mama, nanti habis ganti baju mau beli itu ya!" seru Nana sembari menunjuk stand Crepes.
"Iya, Sayang," ucap Nayla sembari menggiring Nana ke kamar mandi perempuan yang tampak penuh.
"YA AMPUN HACHI!!" Winter tampak berteriak sembari mengejar Hachi yang tiba-tiba nyelonong masuk ke kamar mandi perempuan.
"Hachi kan cuma mau liat Nana sama Rena aja," ucap Hachi kalem. "Soalnya ini mereka beda sama punya Hachi."
Pembahasan bentuk titit Hachi dari chapter 11 silam tampaknya masih berlanjut ya, Bun.
"Anak nakal!" geram Winter sembari menyeret Hachi keluar.
Setelah berbagai macam drama dan keriweuhan akhirnya anak-anak itupun selesai berganti baju dan kini tengah menikmati camilan di kantin. Icung dan Rena sudah pulang duluan sehingga tersisa Nana, Zeno dan Hachi.
"Enak nggak yang rasa strawberry?" tanya Zeno.
"Enak. Coba aja." Nana menyodorkan crepesnya pada anak itu.
"Kamu juga harus coba yang rasa cokelat."
Akhirnya mereka pun bertukar crepes, sementara Hachi sibuk sendiri dengan sosis bakarnya.
"Dijemput juga, Nay?" tanya Silvia.
"Iya. Aku udah telfon Mas Naren barusan, katanya habis meeting dia langsung jemput."
Silvia pun mengangguk.
"Aku duluan ya," ucap Winter sembari melirik jam tangannya. "Nggak kerasa udah jam segini aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN (Duda Keren)
FanfictionPERHATIAN! Cerita ini akan menyebabkan oleng dari bias dan halu yang berlebih, tolong siapkan iman kalian. Bukan cuma itu, cerita ini akan membuat kamu ice moci sampai ubun-ubun dan juga mengabsen nama-nama hewan di kebun binatang. Jadi, sudah siap...