"Manusia sering kali menilai seseorang hanya dari melihat penampilan luarnya saja. Bahkan bisa menghakimi orang lain ketika melihat suatu kejadian tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya seperti apa."
🌼 Author🌼
__________
Setelah insiden di kelas waktu itu, kini Albert sudah tidak mengganggu Alya kembali. Albert melakukan hal itu tentu saja tidak tanpa alasan, dia masih merasa kecewa dengan perkataan Alya tempo lalu. Emosi pria itu masih tak stabil, itu yang membuat Albert memutuskan untuk menjaga jarak dengan Alya terlebih dahulu.
Perubahan Albert tentu saja disadari oleh seluruh murid. Mereka juga mengetahui mengenai pertikaian antara Albert dan Alya. Mungkin itu alasan mengapa pria itu menjaga jarak, pikir mereka.
"Udah tiga hari Albert gak nyamperin lo."
"Bagus, kalau bisa selamanya," ucap Alya menanggapi perkataan Adele.
"Gue tau lo gak suka sama dia, tapi perkataan Albert waktu itu gak sepenuhnya salah dia. Lo juga udah tau kejadian yang sebenarnya kayak gimana," ujar Qaila.
"Perempuan itu menghina aku terlebih dahulu?" gumam Alya lirih.
"Memangnya lo gak tau seluruh kejadiannya kayak gimana?" bingung Qaila saat mendengar penuturan sahabatnya.
"Aku cuman tau dia menghina perempuan itu karena perempuan itu mencoba mendekatinya," jawab Alya. Sungguh dia tidak mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini.
"Lo salah paham, Al."
"Salah paham?"
Qaila mengangguk. Qaila mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Alya. Mendengar cerita dari Qaila tentu saja membuat Alya terkejut. Ternyata alasan Albert menghina perempuan itu karena perempuan itu sudah menghina Alya terlebih dahulu. Seketika Alya menyesal karena sudah menghina pria itu. Namun pria itu tetap salah karena mengatakan perempuan itu murahan.
Jika kalian bertanya apakah dirinya marah karena sudah dihina oleh perempuan itu, tentu saja dia marah. Namun jika dia menghina balik perempuan itu berarti dia sama saja seperti perempuan itu. Suka menghakimi orang sembarangan. Manusia sering kali menilai seseorang hanya dari melihat penampilan luarnya saja. Bahkan bisa menghakimi orang lain ketika melihat suatu kejadian tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya seperti apa.
Alya menghembuskan napasnya kasar. "Udahlah aku gak mau bahas masalah ini lagi."
"Lo gak mau minta maaf sama Albert karena udah salah paham?"
"Minta maaf?" batin Alya.
Entahlah Alya sendiri sedang bingung saat ini.
"Bisa tidak kita gak usah bicara tentang dia lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...