~49~

1.7K 34 0
                                    

"Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu. Sekali pun kamu yang menyuruh pergi, aku akan tetap berada di sisi kamu selamanya. Aku tidak ingin kehilangan kamu untuk kedua kalinya."

🌹Albert🌹

__________

Hari ini merupakan hari terakhir dilaksanakannya penilaian akhir tahun di SMA Taruna Bangsa. Murid-murid terlihat begitu serius dalam mengerjakan soal ujian.

"Untuk yang sudah selesai silahkan kumpulkan lembar jawaban beserta soalnya di depan dan bisa langsung pulang," ucap pengawas ujian.

Albert lantas beranjak dari duduknya. Dia berjalan menuju meja di depan dan meletakan lembar jawaban beserta soalnya di atas meja. Sebelum melangkahkan kakinya keluar kelas, tubuhnya berbalik menatap Alya.

"Aku tunggu di luar," ucap Albert tanpa suara yang ditanggapi dengan anggukan oleh Alya.

Tak berselang lama setelah Albert keluar, murid-murid lain mulai mengumpulkan lembar jawaban mereka. Kini di dalam kelas hanya tersisa Alya. Menyadari bahwa hanya dia satu-satunya murid yang belum selesai membuat konsentrasi gadis itu buyar. Alya menggigit bibirnya cemas. Terdapat dua soal lagi yang belum dia selesaikan.

"Waktunya masih lumayan lama kamu tidak perlu khawatir," ucap pengawas ujian menyadari kegelisahan anak didiknya.

Alya tersenyum singkat. Alya berusaha untuk membuat pikirannya kembali berkonsentrasi. Delapan menit sudah berlalu, akhirnya Alya selesai menjawab soal-soal ujian. Alya menyerahkan lembar jawabannya ke depan dan tak lupa juga tersenyum pada pengawas ujian sebelum pergi keluar.

Alya menghembuskan napasnya berat ketika sudah berada di luar kelas. Albert segera menghampiri Alya dan membawa Alya pada pelukannya. Alya menenggelamkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya. Tangan Albert mengelus kepala Alya dengan lembut.

"Kamu hebat, aku yakin hasilnya tidak akan mengkhianati usaha kamu," ucap Albert begitu lembut.

Alya meregangkan pelukan mereka. Matanya menatap bola mata Albert yang begitu menenangkan. Tatapan mata Albert yang biasanya tajam berubah lunak saat bersama dengan Alya, begitu lembut dan tulus.

"Udah tidak usah dipikirkan lagi kasihan otak kamu pasti lelah."

"Lo gak usah cemas, gue yakin nilai lo pasti bagus," ucap Qaila mencoba menghibur sahabatnya.

Alya mengangguk singkat. "Ayo kita pulang aku ingin istirahat."

Tangan Albert kini beralih menggenggam tangan Alya. Albert, Alya, Qaila, Angela, Adele, Arham, Azel, dan Sam berjalan menuju parkiran. Seusai berpamitan dengan teman-temannya, Albert dan Alya pergi meninggalkan kawasan sekolah.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di kediaman Agustin. Alya turun dari motor lalu menyerahkan helmnya pada Albert.

"Makasih."

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang