"Berbuat suatu kesalahan itu wajar, tapi jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama,"
🍀Arham🍀
__________
"Bun, Albert pergi dulu," pamit Albert kepada bundanya.
"Iya, jangan ngebut-ngebut bawa motornya," peringat Ana.
"Enggak janji Bun," Albert pergi menggunakan motor sport kesayangannya.
Saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba ada mobil yang menghalangi jalannya. Mau tidak mau Albert pun turun dari motor.
"Singkirin mobil lo!" ucap Albert dengan wajah yang datar.
"Sebaiknya anda ikut dengan kami!" ucap salah satu diantara mereka.
"Enggak sudi gue ikut sama kalian,"
"Cepat tangkap dia!" suruh seseorang. Sepertinya dia adalah ketuanya.
Dan mulai lah pertengkaran antara Albert dengan orang-orang tersebut. Tetapi anehnya mereka hanya mengelak dan menahan serangan Albert, mereka tidak membalas serangan Albert sama sekali. Tanpa sepengetahuan Albert ada orang yang memukul dia dari belakang. Albert yang terkena pukulan pun langsung pingsan dan dibawa oleh mereka ke sebuah tempat.
Saat Albert membuka mata, dia sudah diikat di sebuah kursi. Albert melihat-lihat ke sekeliling. Ia yakin bahwa dirinya sedang berada di sebuah rumah yang tidak berpenghuni.
"Lepasin gue!" teriak Albert sambil berusaha melepaskan ikatan tali di tangannya.
"Maaf Tuan kami tidak bisa melepaskan anda, sebelum ada perintah dari bos," ucap orang yang sama saat berbicara dengannya tadi.
"Bilang ke bos lo, lepasin gue sekarang!"
"Bos tidak suka diganggu. Sekarang apa ada yang Anda butuhkan selain meminta pergi?"
"Gue gak peduli,"
"Lepasin gue!"
Suara ponsel dari sang ketua menghentikan perbincangan mereka.
"Lepaskan dia!" ucap sang ketua ketika sudah selesai teleponan.
"Dan sebaiknya anda langsung pergi dari sini," lanjutnya.
Albert yang dilepaskan begitu saja sangat bingung. Tetapi dia tidak memikirkannya lebih lanjut, yang ada dipikirannya sekarang adalah keluar dari rumah tersebut. Saat Albert berada di luar rumah, dia melihat motornya terparkir di sana seakan-akan sudah disiapkan untuk dirinya pergi. Tanpa berpikir panjang Albert langsung melajukan motornya pergi dari pekarangan rumah itu.
"Entah kenapa gue merasa ada yang mengganjal dari cerita lo," ujar Azel setelah mendengar cerita Albert.
"Maksud lo gimana?" tanya Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...