"Hey, bangun, jangan membuat aku takut,"
☘Albert☘
__________Hari ini Alya sudah kembali masuk sekolah seperti biasa. Walaupun banyak drama dengan kedua orang tuanya ketika dia memutuskan untuk kembali masuk sekolah. Namun pada akhirnya kedua orang tuanya setuju untuk mengizinkannya masuk sekolah.
Alya disambut dengan meriah oleh teman-teman satu kelasnya. Dia kembali duduk manis di tempat duduknya setelah acara melepas rindu dengan teman-teman satu kelasnya. Situasi di dalam kelas kembali seperti biasanya, ricuh. Apalagi hari ini merupakan hari Senin di mana seluruh murid wajib melaksanakan upacara.
"Nanti lo gak usah ikut upacara dulu, lo istirahat aja di UKS," Alya mengangguk mendengar perkataan Qaila.
Saat Alya dan Qaila akan keluar kelas, mereka berpapasan dengan Albert baru saja datang bersama dengan Arham di depan pintu.
"Kamu kenapa udah masuk sekolah, memangnya udah baik-baik aja?" tanya Albert saat melihat kehadiran Alya.
"Kalau aku ada di sini berarti baik-baik aja, gimana sih."
Albert tersenyum tipis mendapatkan respons seperti itu, sudah biasa baginya.
"Kamu jangan dulu ikut upacara, istirahat aja di UKS."
"Siapa juga yang mau ikut upacara," balas Alya tak santai.
"Bagus kalau gitu."
Qaila mengantarkan Alya terlebih dahulu ke UKS. Setelah mengantar sahabatnya barulah Qaila menuju lapangan untuk melaksanakan upacara.
Di dalam kelas Arham menatap sahabatnya dengan raut wajah khawatir. Wajah Albert terlihat pucat sekali tidak seperti biasanya.
"Lo lebih baik istirahat di UKS," saran Arham yang diabaikan oleh pemuda itu.
"Gue baik-baik aja."
"Wajah pucat kayak gitu lo bilang baik-baik aja," Arham menatap sahabatnya tak habis pikir.
"Ayo ke lapang!" ajak Albert tak menghiraukan perkataan Arham.
Mereka berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan rutinitas mereka sebagai pelajar pada setiap hari Senin. Upacara bendera pun berlangsung dengan lancar. Walaupun cuaca panas tapi itu tak membuat murid-murid tumbang. Namun berbeda dengan seorang pria yang sejak awal memang sudah tak enak badan.
"Al, hidung lo berdarah," ujar Qaila panik saat melihat darah yang keluar dari hidung Albert.
Arham yang berada di depan Albert segera membalikkan tubuhnya menghadap Albert. Benar saja, hidung pria itu mengeluarkan darah yang cukup banyak.
"Ayo kita ke UKS!" ajak Arham pada laki-laki itu.
"Lo gak apa-apa, Al?" tanya Sam khawatir melihat kondisi sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Roman pour Adolescents"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...