" Kamu sama dia itu ibaratnya kayak sepatu, gak bisa dipisahin. Kalau salah satunya gak ada pasti langsung dicari,"
🍀Naufal🍀
____________________
Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Murid-murid sudah banyak yang pulang ke rumah, berbeda dengan Qaila, Adele, dan Angela. Mereka sedang mencari keberadaan Alya karena semenjak Alya izin ke toilet tadi, dia belum datang lagi. Mereka sudah mencari Alya ke semua toilet yang ada di sekolah. Namun hasilnya nihil.
"Alya lo di mana?" teriak Adele mencari keberadaan Alya.
"Alya!" teriak Angela.
"Lo di mana sih Al?" ucap Angela frustasi.
"Gue rasa ada satu toilet yang belum kita cek," kata Qaila tiba-tiba.
"Toilet yang mana? Perasaan kita udah cek semua toilet," tanya Adele bingung.
"Kalian ingat gak tadi ada satu toilet yang ada tulisan sedang perbaikan? Entah kenapa gue rasa Alya ada di situ,"
"Enggak mungkin Alya ke toilet itu," bantah Angela.
"Tapi firasat gue mengatakan Alya ada di sana. Apalagi toilet itu yang paling dekat dengan kelas kita,"
"Gue setuju sama Qaila," sahut Adele.
"Yaudah kalau gitu tunggu apa lagi? Kita cek toilet itu!" ajak Angela.
Qaila, Adele, dan Angela berlari menuju toilet yang dimaksud oleh Qaila, "Alya!" teriak mereka bersama-sama saat memasuki toilet.
"Itu kan suara Qaila, Adele sama Angela," batin Alya.
"Aku di sini! Tolongin aku!" teriak Alya dari dalam bilik toilet.
"Itu kan suara Alya," kata Qaila.
Mereka pun langsung menghampiri bilik toilet tersebut, "Al, lo ada di situ?" tanya Angela.
"Iya, tolongin aku,"
"Tenang, kita pasti nolongin lo," Qaila mencoba menenangkan Alya.
"Pintunya ke kunci," tutur Angela.
"Sekarang lo coba menjauh dari pintu, kita mau dobrak pintunya,"
Qaila, Adele dan Angela berusaha untuk mendobrak pintu tersebut. Awalnya pintu itu tidak terbuka. Mereka mencobanya lagi dengan sekuat tenaga dan akhirnya mereka berhasil membuka pintu itu. Terlihatlah Alya dengan kondisi yang kacau sambil memeluk lututnya sendiri di atas kloset duduk.
"Alya!!"
Alya langsung memeluk sahabat-sahabatnya, "Hiks... aku takut,"
Qaila, Adele, dan Angela mengusap punggung Alya pelan untuk memberinya kekuatan, "Kita udah ada di sini, lo yang tenang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...