" Aku hanya ingin mengenal dia lebih dalam,"
🌹Alya🌹
____________________
Sesampainya di kantin, Albert dan Alya menjadi pusat perhatian karena berjalan berdampingan. Mereka berdua menuju temannya masing-masing. Saat Alya baru saja duduk, dia langsung diserbu pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.
"Lo kok bisa bareng Albert?" tanya Adele.
"Iya benar, gimana ceritanya lo bareng sama Albert? Terus kayaknya lo sekarang lebih sering sama Albert deh," tanya Angela penasaran.
"Albert, Albert, Albert, kenapa sih kalian pada nanyain Albert terus. Emangnya salah ya kalau aku bareng sama Albert? Tadi kita bisa bareng itu karena kita istirahat duluan, terus aku ngikutin dia ke taman belakang sekolah jadinya kita bisa bareng," jelas Alya dengan wajah yang terlihat kesal karena mereka terus menanyakan Albert.
"Enggak salah juga sih, tapi kita cuman takut aja kalau lo di bully lagi sama gengnya Stela," tutur Angela.
"Kalian gak usah khawatir. Aku pasti baik-baik aja kok, lagian aku gak ngelakuin yang salah kan," Alya berusaha meyakinkan sahabat-sahabatnya.
"Lo gak salah, cuman lo harus tau kalau Stela itu gak suka main-main sama ucapannya. Kemarin aja dia nyiram lo," kesal Adele ketika mengingat kejadian kemarin.
"Aku ngerti, makasih karena kalian udah khawatir sama aku. Tapi gak ada salahnya kan kalau aku mau dekat sama Albert?
*****
Di sisi lain.
"Ekhm, ada yang abis berduaan nih," ucap Arham mengerlingkan matanya jahil.
"Pantesan ya gue chat-chat gak di balas, eh ternyata lagi berduaan sama Alya," sambung Sam.
"Tidur," kata Albert dengan singkat yang membuat semuanya bingung.
"Apanya yang tidur?" tanya Azel.
"Gue,"
"Jadi maksudnya lo tidur gitu? Jadi gak balas chatnya Sam?" tanya Arham memastikan.
"Hm,"
"Untung lo ngerti ya apa yang diucapin dia. Sama-sama cuek jadi lo ngerti, sedangkan gue ngerti aja enggak. Ya walaupun lo gak secuek Al," ucap Sam.
"Kaliannya aja yang bego," ujar Arham membuat Azel dan Sam yang mendengarnya kesal.
"Gue sih engga, kembaran lo aja kali," sahut Azel.
"Gue gak bego ya," bela Sam.
"Iya gak bego, tapi setiap ulangan aja nilainya diremedial terus," ucap Azel.
"Cuman ulangan fisika, kimia sama matematika doang. Lagian lo juga sama ulangannya diremedial terus," ungkap Sam tak terima dengan perkataan Azel.
"Gue beda ya sama lo. Gue yang diremedial cuman fisika doang, sedangkan lo banyak," jawab Azel tidak mau mengalah.
"Udah, kalian berdua itu sama aja," lerai Arham lelah melihat mereka berdebat terus.
"Lo tega nyamain kembaran lo sama makhluk kayak dia?" ucap Sam sehingga perdebatannya dengan Azel berlanjut.
*****
Malam harinya, Albert sedang belajar untuk ulangan fisika besok. Sebenarnya dia sudah memahami materi untuk ulangan, tetapi dia menyempatkan untuk membacanya kembali. Saat sedang serius belajar tiba-tiba ponselnya bergetar, Albert mengabaikannya. Beberapa menit kemudian ponselnya bergetar kembali, Albert yang terganggu langsung mengambil ponselnya. Ternyata ada notifikasi dari instagram.
Chalya_A : Malam:)
Chalya_A : Kamu lagi ngapain?Seperti itulah isi pesan yang diterima Albert. Albert merasa aneh kenapa tiba-tiba Alya mengirim pesan kepadanya. Tetapi pemuda itu tidak begitu mempedulikannya dan melanjutkan belajarnya lagi. Saat dia sedang belajar, ponselnya bergetar kembali. Albert yang merasa kesal langsung mengambil ponselnya kembali.
Cahlya_A : Kok pesan aku gak dibales.
Albert_B : Brsk!!
Chalya_A : Maaf kalau aku udah ganggu kamu
Chalya_A : Yaudah kalau gitu, good nightSetelah itu Albert langsung mematikan ponselnya dan melanjutkan acara belajarnya yang sempat tertunda tadi.
*****
Suara getaran ponsel membangunkan Albert dari tidurnya. Dengan raut wajah yang kesal karena tidurnya sudah diganggu, Albert langsung mengambil ponselnya.
Chalya_A : Pagi Al :)
Chalya_A : Selamat beraktivitasBegitulah pesan yang mengganggu tidurnya. Albert memutuskan untuk pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Setelah siap, Albert langsung turun dan menuju meja makan. Di sana sudah ada kedua orang tuanya yang baru pulang dari luar kota karena ada urusan pekerjaan.
"Gimana sekolah kamu?" tanya Arsen.
Darrius Arsen Blende panggil aja Arsen. Dia orangnya baik, tegas, bijaksana dan perhatian. Walaupun sering pergi ke luar kota atau pun ke luar negeri karena urusan pekerjaan, tetapi dia masih menyempatkan waktu untuk keluarganya.
"Baik," jawab Albert singkat.
*****
"Pak, saya izin ke toilet," Alya meminta izin ke Pak Ahmad tetapi murid-murid lebih sering memanggilnya Pak botak karena beliau tidak mempunyai rambut.
"Yasudah, tapi jangan lama," jawab Pak Ahmad.
"Baik Pak," setelah mendapatkan izin, Alya langsung keluar kelas.
Setibanya di toilet Alya segera memasuki salah satu bilik dan menguncinya. Saat Alya akan membuka pintu entah kenapa tiba-tiba pintunya tidak bisa dibuka. Alya sudah mencoba beberapa kali tetapi tetap saja pintu itu tidak terbuka.
"Jangan-jangan aku ke kunci di dalam," gumam Alya ketakutan.
"Tolong bukain pintunya," teriak Alya sambil menggedor-gedor pintu tersebut siapa tau ada yang mendengarnya.
"Siapapun tolong aku," lanjutnya sambil berteriak.
Alya pun berusaha mencari ponselnya tetapi dia tidak berhasil menemukannya, "Oh iya, kan ponsel aku disimpan di dalam tas," batin Alya sambil menepuk dahinya.
"Aduh gimana dong," gumam Alya cemas.
Alya kembali berteriak mencoba meminta bantuan. Sudah sekitar satu jam Alya berada di dalam toilet. Dirinya mulai merasa kedinginan dan tubuhnya pun sudah tidak lagi memiliki kekuatan karena dari tadi dia terus menggedor-gedor pintu toilet. Alya sudah pasrah.
TBC
Revisi : 21-01-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...