"Dalam hidup kita tidak boleh egois. Hidup kita bisa lebih bermakna jika kita mengerti mengenai keadaan orang lain."
🌺 Author🌺
__________Di SMA Taruna Bangsa seorang gadis sedang membagi-bagikan sebuah undangan pesta ulang tahun pada teman-teman satu kelasnya.
"Jangan lupa datang ya," ucap gadis itu dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.
"Tinggal siapa aja yang belum?" tanya Qaila pada sahabatnya.
"Mmm, Albert sama teman-temannya."
Hanya tinggal mereka berempat yang belum dapat undangan dari Alya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih namun kedatangan Albert dan yang lainnya belum juga terlihat.
"Tuh Albert datang sama Arham," ujar Qaila mengarah pada pintu masuk.
"Aku ke mereka dulu ya," pamitnya.
Alya menghampiri meja Albert dan Arham. Albert menatap kehadiran Alya bingung, tidak biasanya gadis itu menghampiri mejanya.
"Ada apa?"
"Ini undangan buat kalian," Alya menyerahkan undangan tersebut pada Albert dan Arham.
"Sekalian aku titip untuk Azel dan Sam ya."
"Pesta ulang tahun lo?" tanya Arham.
"Iya, jangan lupa datang."
"Pasti," jawab Arham.
"Tunggu!" ucap Albert sambil menahan pergelangan tangan Alya ketika gadis itu akan pergi.
"Kenapa?"
Alya terdiam sejenak sebelum kembali bersuara, "Pulang sekolah nanti kamu ada acara gak?"
Alya mengingat-ingat jadwalnya hari ini lalu menggeleng pelan menjawab pertanyaan Albert. Albert tersenyum senang melihatnya.
"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat, kamu mau gak?"
"Ke mana?"
"Tempat yang pastinya kamu suka."
"Kalau kamu mau ajak aku pergi, kamu harus izin dulu sama orang tua aku."
"Kamu tenang aja, aku udah izin sama mereka."
Alya menatap Albert tak percaya. Melihat tatapan tak percaya dari gadis itu, Albert mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi tempat dia biasa berkirim pesan. Albert mencari obrolan kedua orang tua Alya lalu memperlihatkan pesan yang sudah dia kirim kepada keduanya.
Alya membaca dengan seksama isi pesan tersebut. Albert benar-benar meminta izin untuk mengajaknya pergi pada kedua orang tuanya. Bahkan Fani saja sudah mengizinkannya. Sedangkan untuk Damian, pria itu tentu saja tak setuju. Dia tak akan pernah mengizinkan putrinya pergi bersama Albert.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...