~28~

3.6K 116 3
                                    

"Kamu siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu siapa?"


🍀Alya 🍀

__________

Sudah satu minggu Alya koma. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda gadis itu akan sadar. Keadaan gadis itu malah semakin memburuk setiap harinya. Bahkan dokter pun mengatakan kemungkinannya kecil untuk gadis itu sadar. Sekarang hanya bisa menunggu keajaiban datang pada gadis itu.

Hari ini Albert berangkat ke sekolah menggunakan motor sport kesayangannya. Setibanya di sekolah, dia segera turun dari motornya dan menghampiri sahabat-sahabatnya yang sudah menunggunya di parkiran sekolah. Mereka berjalan menuju kelas mereka masing-masing.

Albert dan Arham tiba di dalam kelas XI IPA 1. Mereka duduk di kursinya masing-masing. Albert menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan, mencoba memejamkan mata. Semenjak Alya dirawat dirinya sudah tak semangat lagi berangkat sekolah. Dia ingin cepat-cepat pulang sekolah agar bisa mengunjungi gadis itu kembali.

Rasanya benar-benar hampa ketika tak ada kehadiran Alya yang selalu mengganggunya setiap hari ketika di sekolah. Albert sudah rindu kembali kepada gadis itu padahal sebelum ke sekolah dia bertemu dengan gadis itu. Namun rasa rindu itu malah semakin besar.

"Al," panggil Arham namun tak dihiraukan oleh laki-laki itu.

"Al!"

Albert mengangkat kepalanya lalu menatap sahabatnya dengan tatapan bertanya.

"Ponsel lo bunyi,"

Albert langsung mengambil ponselnya dan benar saja ponselnya berdering pertanda ada yang menelepon.

Tante Fani is calling

"Iya, halo Tante?"

"Kondisi Alya memburuk, dia kejang-kejang lagi."

"Al ke sana sekarang!"

Albert mematikan panggilan tersebut. Dia bergegas pergi dari sana tanpa membawa tasnya.

"Lo mau ke mana?" teriak Arham.

"Rumah sakit."

Albert berlari dengan kencang menuju motornya yang berada di tempat parkir sekolah. Albert segera menyalakan motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia tak peduli dengan pengendara lain yang meneriakinya karena melajukan motornya dengan cepat. Sekarang fokusnya hanya satu, menemui Alya di rumah sakit.

Di saat Albert melajukan motornya dengan cepat, tiba-tiba ada seseorang yang menyeberang. Secara refleks Albert langsung membanting setir motornya sehingga dia harus menabrak trotoar jalan. Perlahan-lahan kesadaran Albert mulai berkurang, dia hanya bisa mendengar suara-suara di sekitarnya. Napasnya mulai melemah, hingga pada akhirnya kesadaran pemuda itu hilang.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang