~39~

781 36 0
                                    

"Carilah kebahagiaan tanpa harus menyakiti diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Carilah kebahagiaan tanpa harus menyakiti diri sendiri."

🌹 Author🌹

__________

Sudah satu minggu lebih sejak kejadian di pesta ulang tahun Alya, Albert dan Alya tak pernah lagi tegur sapa saat bertemu baik di sekolah atau pun di luar sekolah. Keduanya terlihat seperti orang asing, seakan-akan tak pernah berinteraksi sebelumnya.

Alya sangat menghindari kehadiran Albert, dia berusaha semaksimal mungkin untuk tak berhadapan langsung dengan Albert. Alya sudah membuat janji pada dirinya sendiri untuk tak berurusan lagi dengan Albert. Sudah cukup baginya untuk merasakan rasa sakit karena terlalu mengharapkan orang lain. Sekarang saatnya dia mencari kebahagiaannya sendiri tanpa harus menyakiti dirinya lagi.

"Al, lo gak ikut ke kantin lagi?" tanya Angela pada Alya yang dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.

"Aku pergi ke perpustakaan dulu."

Qaila, Angela, dan Adele menatap punggung Alya dengan tatapan yang sulit diartikan. Selama satu minggu ini Alya tak lagi gabung dengan mereka saat jam istirahat. Alya lebih memilih meluangkan waktunya di perpustakaan dari pada pergi ke kantin.

"Ayo pergi ke kantin sebelum bel masuk berdering," ajak Qaila menepuk bahu kedua sahabatnya.

Angela dan Adele merespons dengan anggukkan kepala lalu beranjak dari sana menuju kantin sekolah. Qaila, Angela, dan Adele memilih meja yang berada di ujung kantin. Selama perang dingin antara Alya dan Albert, para gadis memilih untuk tidak bergabung sementara waktu dengan Albert dan yang lainnya. Hal itu tentu saja disadari oleh Albert, Arham, Azel, dan Sam.

"Mau sampai kapan lo sama Alya kayak gini terus?"

Albert menatap Sam tak bersahabat. "Lo kira gue mau kayak gini?"

"Gue juga mau hubungan gue sama Alya baik-baik aja, tapi gue bisa apa."

"Gue cukup sadar diri, gue gak mau dia makin terluka."

Setelah berbicara seperti itu, Albert langsung beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kantin. Arham, Azel, dan Sam menghela napas kasar melihat sikap Albert.

"Padahal gue cuman nanya biasa."

"Lo tau sendiri setelah insiden waktu itu Albert lebih sensitif kalau bahas soal Alya, maklumin aja."

"Kalau gue ada di posisi dia mungkin gue juga akan kayak gitu," ujar Arham.

*****

Albert melangkahkan kakinya masuk ke dalam perpustakaan. Albert memilih-milih buku yang akan dibacanya. Setelah menemukan buku yang cocok, Albert kini berjalan menuju meja yang berada di pojok perpustakaan. Namun langkahknya seketika terhenti saat melihat objek di hadapannya. Seorang gadis yang sangat dia rindukan sedang membaca buku dengan serius. Ingin rasanya Albert menghampiri gadis itu dan memeluknya dengan erat namun niat itu langsung dia urungkan.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang