"Jangan menilai sesuatu hanya dari satu sisi,"
🌺Alya🌺
____________________
Alya membuka matanya secara perlahan-lahan. Ketika matanya berhasil terbuka sempurna, dia sangat terkejut melihat kehadiran Albert di sampingnya.
"Albert?" kata pertama yang diucapkan oleh Alya dengan nada kaget. Albert berdeham menjawab ucapan Alya.
"Aku ada di mana?"
"UKS," jawab Albert dengan singkat seperti biasanya.
Alya merasa kalau tangannya seperti memegang sesuatu, saat dia melirik ke arah tangannya. Dia sangat terkejut, dengan cepat dia melepaskan tangan Albert.
"Sorry,"
Alya berusaha untuk bangun dan menyandarkan tubuhnya di brankar. Albert yang melihat Alya kesusahan langsung membantunya. Albert mengambil air minum yang ada di atas nakas, lalu memberikannya kepada Alya.
"Makasih," ucap Alya setelah selesai minum air, tak lupa ia memberikan senyuman tipis.
"Aku pingsan berapa lama?"
"Tiga puluh empat menit,"
"Terus dari tadi kamu yang jagain aku?" Albert berdeham menjawab pertanyaan Alya.
"Serius?" Saking terkejutnya Alya pun menutup mulutnya, dia masih tidak percaya dengan apa yang dia alami sekarang.
"Ck, emang ada orang lain selain gue di sini?" Albert menunjukkan raut wajah kesal.
Alya melihat-lihat sekitar, tidak ada siapa pun selain mereka di UKS, "Iya juga sih,"
"Makasih udah ngejagain aku dan maaf udah ngerepotin kamu,"
"Aww," rintih Alya kesakitan sambil memegang perutnya.
"Kenapa?" tanya Albert berusaha menyembunyikan rasa khawatirnya.
"Perut aku sakit banget,"
"Nih, minum obat dulu!"
"Enggak mau, pahit," tolak Alya.
"Namanya juga obat pasti pahit."
"Makanya aku gak suka."
"Minum obatnya!"
"Aku bilang enggak mau!"
Albert tidak punya pilihan lain selain memaksa Alya agar membuka mulutnya. Ketika mulut Alya terbuka, Albert langsung memasukkan obat itu ke dalam mulut Alya. Setelah obat itu masuk ke dalam mulutnya, Alya langsung minum air sebanyak-banyaknya.
"Pahit banget,"
"Tunggu tiga puluh menit, abis itu makan," Alya menganggukkan kepalanya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Novela Juvenil"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...