"Kisah yang bahkan belum dimulai namun harus berakhir"
🌺Author🌺
__________
Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih lima belas jam, akhirnya Naufal, Clara, dan Kevin tiba di bandara Soekarno-Hatta. Naufal berpisah dengan mereka karena tujuannya berbeda, dia akan pulang ke rumah sedangkan Clara dan Kevin akan pergi ke apartemen.
Setibanya di rumah, Naufal langsung masuk dan disambut oleh kedua orang tuanya. Sedangkan untuk Alya, gadis itu masih berada di sekolah. Naufal segera masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia akan beristirahat dulu sebelum nanti malam datang ke pesta ulang tahun adiknya.
Naufal keluar dari kamarnya saat hari sudah menjelang malam. Pemuda itu sengaja tak keluar kamar untuk menghindari bertemu dengan adiknya. Naufal segera berangkat menuju tempat pesta dilaksanakan untuk memberikan kejutan kepada Alya seperti rencana Naufal beserta kedua orang tuanya.
Setibanya di sana, ternyata sudah banyak tamu undangan yang hadir. Naufal segera bersiap-siap melaksanakan kejutannya. Naufal masuk ke dalam kotak lalu kotak yang berisi Naufal itu didorong menuju tengah acara.
Jantung Naufal berdetak lebih cepat dari biasanya, dia tak sabar bertemu dengan adiknya. Ketika kotak itu dibuka secara perlahan oleh Alya, Naufal segera menampakkan tubuhnya. Naufal tersenyum lebar pada Alya sambil merentangkan tangannya seraya meminta pelukan. Alya segera menghampiri Naufal dan memeluk pria itu dengan erat.
"Kak Ufal," air mata Alya menetes begitu saja.
"Jangan nangis dong nanti make up nya luntur loh," ucap Naufal mengusap dengan lembut air mata yang ada di wajah Alya.
"Kakak bohong, katanya Kakak enggak bisa ke sini."
"Kan Kakak mau ngasih surprise,"
"Udah ya jangan nangis, sekarang kan Kakak udah ada di sini."
"Karena kamu sudah menerima hadiahnya, sekarang ayo kita potong kue!" ajak Fani pada Alya.
Mereka semua menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama. Saat Alya akan memotong kue, dia tiba-tiba memikirkan Albert. Melihat putrinya terdiam, Damian langsung bertanya.
"Kamu kenapa?"
"Enggak apa-apa kok, Pa," jawab Alya tersenyum.
Setelah itu Alya memotong kue tersebut. Suapan pertama diberikan pada kedua orang tuanya dan yang kedua diberikan pada Naufal. Sesi potong kue berakhir, para tamu yang hadir dipersilakan untuk menikmati makanan yang sudah disediakan.
"Sumpah Al makanan di sini pada enak-enak, bisa-bisa berat badan gue tambah kalau kayak gini ceritanya," ucap Rafi saat menghampiri Alya.
"Bagus deh kalau suka, nanti kalau kamu tambah berat badan kan bisa olahraga lagi," jawab Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...