"Aku tau yang menyukaimu itu sangat banyak, namun kamu tidak dapat menyakiti perasaan mereka dengan seenaknya."
🌼 Alya🌼
__________
Albert baru saja keluar dari ruang guru. Tak berselang lama setelah Albert keluar, seorang pria ikut keluar dari ruang guru. Pria itu melirik sekilas ke arah Albert lalu segera pergi dari sana. Arham, Azel, dan Sam menghampiri sahabatnya.
"Lo gak di skors kan?"
Albert menggeleng sebagai jawaban. "Cuman diberi peringatan."
Arham, Azel, dan Sam mendesah lega mendengar jawaban Albert.
"Kenapa lo bisa berantem sama cowok itu?" tanya Azel.
Albert sedang berjalan seorang diri di koridor sekolah menuju kelasnya. Ketiga sahabatnya sedang pergi ke kantin untuk membeli minum. Ketika Albert sedang berjalan tiba-tiba ada seorang murid yang menghalangi jalannya.
"Minggir!"
"Aku gak mau."
Albert menghembuskan napasnya kasar. Kenapa selalu ada saja yang mengganggu harinya. Andai saja yang mengganggunya adalah Alya pasti dia akan bahagia. Jika kalian bukan gadisnya, jangan pernah berani untuk mengganggu ketenangannya.
"Minggir!" ujar Albert dengan dingin dan tatapan tajam ke arah gadis yang menghalanginya.
Gadis itu lagi-lagi menggelengkan kepalanya tak mau menuruti perkataan Albert. "Aku mau bicara sesuatu sama kamu."
Murid-murid yang berada di sekitar koridor sekolah mulai berkerumun melihat tingkah bodoh seorang siswi yang mengganggu singa yang sedang tidur. Entah apa yang akan terjadi pada gadis itu karena sudah membangunkan sang singa dari tidurnya.
Albert menatap malas gadis yang tak dikenalnya itu. Albert berjalan ke arah yang lain karena gadis itu tidak mau juga menyingkir dari hadapannya. Saat Albert akan berlalu dari sana tangannya tiba-tiba saja dipegang oleh gadis itu.
Albert segera menghempaskan tangan gadis itu dari pergelangan tangannya dengan kasar. Gadis itu terhuyung ke belakang karena tenaga yang dikeluarkan Albert tidak main-main.
Albert menatap tajam gadis itu. "Jauhkan tangan kotor lo dari tubuh gue!"
"Kamu kenapa bilang kayak gitu, aku kan cuman pegang tangan kamu doang."
Gadis itu kembali mendekat dan mencoba untuk meraih pergelangan tangan Albert kembali. Namun Albert segera menghindar, dia tidak sudi tangannya ternodai oleh gadis itu. Hanya Alya yang boleh menyentuh dirinya.
Albert berdecih melihat tingkah murahan gadis itu. "Jangan pernah sentuh tubuh gue dengan tangan lo! Hanya Alya yang boleh menyentuh gue."
"Alya, Alya, Alya. Kenapa selalu gadis gak tau diri itu yang ada di pikiran kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...