~31~

4.7K 136 22
                                    

"Sayang, kamu kalau didekati sama dia jangan mau ya, langsung lari aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, kamu kalau didekati sama dia jangan mau ya, langsung lari aja."

🍁Damian🍁
__________

Hari ini Alya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah mulai membaik. Sekitar jam sembilan pagi Alya diantar pulang ke rumah oleh kedua orang tuanya.

Fani menuntun Alya masuk ke dalam rumah. Alya disambut dengan meriah oleh sahabat-sahabatnya. Mereka menghampiri Alya lalu memeluk tubuh gadis itu.

"Akhirnya lo keluar dari rumah sakit juga," ucap Angela senang.

"Tolong antar Alya ke kamarnya ya, Tante mau menyimpan barang-barang dulu."

Qaila, Angela, dan Adele mengangguk patuh. Mereka segera membawa Alya menuju kamar gadis itu. Setelah dua minggu lebih dia tak memakai kamarnya kini akhirnya dia bisa tidur di kamarnya lagi. Selama ditinggalkan olehnya tidak ada yang berubah dari kamarnya dan tetap bersih seperti biasanya.

"Nichol gak bareng sama kalian?"

"Tadi bilangnya sih mau datang, kemungkinan dia datangnya telat soalnya dia bilang ada urusan dulu," jawab Angela.

"Akhir-akhir ini dia sibuk," tutur Adele.

Alya mengangguk mengerti. Dia juga tidak mempermasalahkan hal tersebut. Setiap orang pasti mempunyai kesibukannya masing-masing.

"Lo mau minum atau butuh sesuatu gak?" Alya menggeleng pelan menjawab pertanyaan Qaila.

Qaila, Angela, dan Adele bercerita mengenai situasi di sekolah saat Alya tidak hadir selama dua minggu. Alya menyimak cerita mereka dengan seksama, sekali-kali gadis itu tertawa saat mendengar cerita lucu yang diceritakan oleh sahabatnya.

*****

Albert baru saja tiba di sebuah pekarangan rumah. Dia turun dari motornya lalu berjalan menuju pintu. Kakinya sudah sembuh dua hari yang lalu, kini dia bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala. Albert menekan bel rumah itu dan tak berselang lama pintu tersebut terbuka. Albert tersenyum tipis melihat sosok di hadapannya.

"Mau ngapain kamu ke rumah saya?" tanya sebuah suara bariton dengan tegas.

"Saya mau ketemu Alya, Om. Alya nya ada?"

"Dia gak ada di rumah, lebih baik kamu pergi."

"Tapi bukannya Alya sudah pulang ya, Om?" tanya Albert hati-hati.

"Kalau kamu sudah tau kenapa masih bertanya."

Albert meringis pelan mendengar perkataan Damian. Apalagi melihat raut wajah Damian yang memandangnya tajam.

"Siapa, Pa?" tanya sebuah suara dari dalam rumah.

"Ternyata kamu, ayo masuk ke dalam!" ajak wanita itu.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang