"Bahagia sih boleh tapi jangan terlalu berlebihan, nanti kalau gak sesuai ekspektasi akhirnya nyesek juga kan,"
🍁Qaila🍁
____________________Hari ini Alya berangkat ke sekolah bersama Nichol. Ketika sampai di sekolah banyak murid yang menghujat Alya
"Liat deh, itu Kak Alya bareng lagi sama Kak Nichol,"
"Kemarin sama Albert sekarang sama Nichol, emang cewek gak benar tuh anak,"
"Dasar cewek gak benar, nempel ke sana sini,"
"Benar-benar gak tau malu ya tuh cewek,"
"Itu Kak Nichol masih mau aja lagi sama si cabe,"
"Emang dasarnya cabe ya tetap cabe,"
Dan masih banyak lagi hujatan yang lain. Alya tetap tidak peduli dengan perkataan mereka semua. Buat apa menanggapi mereka, lagian mereka gak tau yang sebenarnya terjadi pikir Alya.
"Gak bisa dibiarin lagi!" ucap Nichol emosi ketika mendengar perkataan murid-murid yang menghina Alya.
"Gak usah," Alya menggelengkan kepalanya memberi tanda agar Nichol tidak melakukan apa-apa.
"Tapi aku gak terima kamu dihina terus sama mereka kayak gitu," ujar Nichol tidak terima.
"Iya aku ngerti, tapi aku baik-baik aja kok,"
"Tapi-"
"Aku gak mau kamu terkena masalah gara-gara aku, oke?" Nichol terpaksa mengangguk.
"Aku mau tanya sesuatu."
"Apa?"
"Selama aku gak ada di sini, kamu beneran dekat sama Albert?"
Mendengar pertanyaan Nichol membuat Alya bingung harus menjawab apa. Jika dia bilang iya, tapi kan pada kenyataannya dia tidak begitu dekat juga dengan Albert. Tetapi jika Alya jawab tidak, dia merasa kalau sekarang dirinya mulai dekat dengan Albert. Jadi Alya harus jawab apa?
"Mmm, aku-" belum sempat Alya menjawab pertanyaan Nichol, tiba-tiba ada seseorang memeluknya.
Alya pov
"Alya!" Teriak seseorang yang suaranya sangat familiar di pendengaran ku dan orang itu langsung memelukku.
"Gue kangen sama lo, Al," ternyata yang memeluk ku barusan adalah Angela. Dia datang bersama Adel dan Qaila.
Sebenarnya aku juga kangen sama mereka. Gara-gara kejadian di toilet waktu itu aku langsung demam sama flu, jadi aku gak bisa masuk sekolah selama beberapa hari.
"Iya nih gue juga kangen banget sama lo," Adele memeluk ku sangat erat sampai-sampai aku susah bernapas.
"Bisa gak kalian sehari aja gak usah lebay? Lihat tuh Alya kesusahan bernapas gara-gara dipeluk erat sama kalian," ujar Qaila membuat Angela dan Adele melepaskan pelukan mereka. Setelah ini sepertinya aku harus berterima kasih kepada Qaila karena sudah menyelamatkan aku dari dua manusia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA (END)
Teen Fiction"Kamu sebenarnya kenapa? Setiap kali aku mencoba mendekati kamu, kamu selalu bersikap kayak gini." "Karena gue gak suka lo, ngerti?" "Gimana kalau aku jatuh cinta sama kamu," Alya menatap mata Albert. Albert berdecak, "Benar dugaan gue, lo sama aja...