~48~

947 38 2
                                    

"Dunia ini begitu kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dunia ini begitu kejam. Banyak orang yang memilih menyerah karena merasa tidak adil akan hidupnya. Jika kamu salah satu diantaranya, tolong tetap bertahan walau satu detik saja. Siapa tau, satu detik itu dapat mengubah hidup kamu menjadi lebih baik."

__________

Satu bulan telah berlalu, saat ini murid-murid kelas 10 dan kelas 11 sedang sibuk-sibuknya belajar untuk mempersiapkan penilaian akhir tahun yang akan dilaksanakan dua minggu lagi. Suasana kelas 11 MIPA 1 yang biasanya ramai saat tidak ada guru yang mengajar kini terlihat hening. Murid-murid begitu fokus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang tidak bisa masuk hari ini.

Kelas 11 MIPA 1 sangat begitu kompak dan menjunjung tinggi solidaritas. Jangan diragukan solidaritas dan kekompakan mereka. Mereka tahu kapan waktunya bercanda dan kapan harus serius. Sekarang waktunya mereka untuk serius, tidak ada waktu untuk bermain-main.

Kring kring

Bel istirahat berbunyi. Murid-murid 11 MIPA 1 menghembuskan napas lega. Akhirnya mereka bisa beristirahat setelah mengerjakan tugas yang cukup menguras otak.

"Ayo ke kantin!" ajak Albert menepuk pundak Alya.

Alya, Albert, Qaila, dan Arham berjalan beriringan menuju kantin. Mereka segara menghampiri meja yang berisi Angela, Adele, Azel, dan Sam.

"Kalian udah pesan?" tanya Qaila.

"Udah," jawab Adele. Qaila mengangguk mengerti.

"Mau pesan apa?"

"Nasi goreng sama jus jeruk."

"Mmm ... apa ya?" bingung Alya.

"Takoyaki aja deh satu, minumnya jus manga."

"Gak akan kenyang kalau kamu cuma makan takoyaki."

"Aku lagi gak terlalu lapar kok," balas Alya.

Albert tak mendengarkan perkataan Alya. "Katsu dua, minumnya samain."

"Ih, aku lagi gak lapar loh."

"Mau sakit lagi?" Alya menggeleng lemah. Dia tidak bisa lagi melawan Albert.

"Katsunya jadi dua?" tanya Arham memastikan yang dijawab anggukkan kepala oleh Albert.

"Oke."

Arham pergi untuk memesan makan beserta dengan minumnya.

"Libur sekolah nanti kalian mau liburan ke mana?" tanya Sam.

"Belum juga ujian udah mikirin liburan aja lo," balas Azel.

"Harus direncanakan sejak sekarang."

"Gue pengin kita liburan bareng-bareng," lanjut Sam.

"Boleh tuh," sahut Angela.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang