~05~

5.4K 497 208
                                    

"Entah kenapa gue merasa tenang saat ngeliat dia,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Entah kenapa gue merasa tenang saat ngeliat dia,"

🌹Albert🌹

____________________

Sinar matahari mulai menerobos masuk ke dalam ruangan dengan nuansa merah muda. Di dalam ruangan tersebut terdapat empat orang gadis yang masih terlelap di dalam mimpinya.

"Sayang bangun ini udah siang, katanya pada mau main kok masih pada tidur," Fani menggoyangkan tubuh anaknya pelan.

"Lima menit lagi, Ma," jawab Alya dengan nada malas.

"Enggak ada lima menit lima menitan, ayo bangun sekarang!"

"Katanya mau main, ini udah jam sembilan," lanjutnya yang berhasil membuat Alya bangun dari tidurnya.

"Hah! Apa? Udah jam 9?" Alya bangun dari tidurnya dan langsung berlari menuju toilet yang ada di kamarnya, karena belum sepenuhnya membuka mata dia malah menabrak tembok.

"Ish, siapa sih yang simpan tembok di sini," Alya menggerutu tidak jelas.

"Dasar anak-anak zaman sekarang," Fani geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak bungsunya.

*****

Setelah Alya, Angela, Adele dan Qaila selesai berdandan, mereka turun ke bawah lalu pamit kepada kedua orang tua Alya.

"Ma, Pa, aku sama yang lainnya berangkat dulu ya," ucap Alya.

"Enggak sarapan dulu?" tanya Damian.

"Enggak Pa, nanti aja di sana soalnya udah siang banget,"

"Yaudah, tapi ingat ya harus makan nanti maag kamu kambuh," peringat Fani. Alya mengangguk patuh.

"Yaudah Tante, Om, kita pamit dulu ya. Assalamualaikum," pamit mereka sambil mencium telapak tangan Fani dan Damian.

*****

Setelah menghabiskan sekitar tiga puluh menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah mall. Alya, Adele, Angela dan Qaila langsung masuk ke dalam mall.

"Mau ke mana dulu nih?" tanya Adele memulai pembicaraan.

"Ke toko sepatu dulu aja gimana? Sekalian bantuin gue pilih sepatu."

"Boleh," jawab Alya.

Alya, Adele, Angela dan Qaila pergi menuju toko sepatu. Setibanya di sana, mereka mulai berpencar untuk melihat-lihat sepatu. Ketika Alya sedang melihat-lihat sepatu, matanya tiba-tiba tertuju kepada sebuah sepatu. Saat ia akan mengambilnya, ada sebuah tangan yang terlebih dahulu mengambil sepatu itu.

"Aku duluan yang liat sepatunya, jadi itu punya aku," ucap Alya kepada pemuda yang mengambil sepatu barusan.

"Memangnya sepatu ini udah lo bayar?" jawab pemuda itu datar.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang