~20~

3.8K 139 7
                                    

"Lo harus percaya perjuangan gak akan ngehianati hasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo harus percaya perjuangan gak akan ngehianati hasil."

🍃Albert🍃

____________________

"Masuk!" suruh Albert kepada Alya. Alya pun masuk ke ruangan tersebut.

"Wow," gumam Alya saat melihat ruangan tersebut penuh dengan alat musik yang berjejer rapi.

"Udah kagumnya?" sindir Albert saat melihat Alya terbengong-bengong melihat ruangan musik miliknya.

"Eh, apa?" kata Alya yang sadar dari ketakjubannya.

"Gak,"

"Hm, sabar-sabar," batin Alya kepada dirinya sendiri.

"Kita mau menampilkan lagu apa?" tanya Alya mengalihkan pembicaraan.

"All of me,"

"Ide bagus. Yaudah kita nyanyi lagu itu aja,"

Mereka pun latihan bernyanyi dengan Albert yang mengiringi dengan alunan gitar. Sudah berjam-jam Alya di rumah Albert. Tak terasa hari pun sudah malam. Matahari yang awalnya bertugas menyinari bumi sekarang tugasnya diganti oleh bulan yang bersinar pada malam hari.

"Bun, aku pulang dulu ya soalnya udah malam," ucap Alya berpamitan kepada Ana.

"Kita makan bareng dulu aja. Lagian sebentar lagi ayahnya Albert pulang kok," saran Ana.

"Eng-"

Ting tong

Ucapan Alya terpotong karena bel rumah Albert berbunyi.

"Kayanya itu Ayah, Bunda ke depan dulu ya," ucap Ana yang langsung pergi ke depan untuk membuka pintu.

Ana membuka pintu tersebut dan benar yang membunyikan bel barusan itu adalah Arsen.

"Yuk Yah masuk, Albert bawa perempuan loh ke rumah," ucap Ana kepada Arsen.

"Hah? Perempuan?" bingung Arsen.

"Iya, itu dia," kata Ana sambil menunjuk ke arah Alya.

Ana dan Arsen kini sudah berada di ruang keluarga.

"Yah," ucap Albert sambil mencium telapak tangan Arsen.

"Malam Om," sapa Alya gugup sambil mencium telapak tangan Arsen.

"Oh jadi ini yang dibilang Bunda kamu Al. Cantik juga ya orangnya, kamu gak salah pilih Al," kata Arsen menilai Alya.

"Nama kamu siapa?"

"Alya, Om," jawab Alya.

"Panggil Ayah aja,"

"Iya, Yah," Ucap Alya sambil tersenyum manis.

ALYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang