✨Chapter 2✨

128 16 0
                                    

Happy Reading💋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

🌼🌼🌼

"Lo kangen gue itu hoax," seru Nia di depan monitor laptop berlogo apel digigit itu.

"Serius, Ni," sahut Citra.

Nia terkekeh. "Lo pasti ada niat terselubung 'kan?" tebak Nia.

Saat ini, Nia tengah mengobrol dengan sahabat-sahabatnya yang berada di tanah air melalui sambungan video call.

Nia melihat Citra menghela nafasnya pelan. "Huft, ketahuan deh," kata Citra.

"Setan emang nggak berubah ya?" Bukan Nia yang bertanya tapi Fauzia.

"Enak aja!" sanggah Citra.

"Lo emang bukan setan, Cit. Setan munculnya jam dua belas malam, sekarang masih masa peralihan," guyon Nia membuat yang lain tertawa kecuali Citra yang mencebik kesal.

"Gimana kuliah kalian?" tanya Elisa.

"Alhamdulillah, semua lancar." Mereka menjawab hampir bebarengan.

"Lo dapat bule nggak disana, Ni?" Kali ini giliran Putri yang bertanya.

"Iya, banyak banget bule yang nyantol sama gue disini," balas Nia.

"Wih! Pulang-pulang langsung nikah nih kayaknya," seru Elisa.

"Bule cewek tapi," sahut Nia membuat yang lain langsung tergelak.

"Gue orangnya sabar kok," kata Citra.

"Pantesan jidat lo makin lebar!" seru Fauzia.

"Skripsi aman nggak?" giliran Elisa yang bertanya.

"Sejauh ini fine-fine aja," jawab Nia yang lain menjawab dengan anggukan ada yang tidak menjawab.

"Gue belum sampai sana," keluh Nadia.

"Nikmati prosesnya aja, Nad. Entar kalau skripsian lo bakalan rasain sensasinya yang nano-nano," sahut Fauzia.

"Rasanya ah mantap!" sahut Elisa lalu terkekeh diikuti yang lainnya.

"Nggak kuliah, Ni?" Tanya Putri.

"Masuk siang," jawab Nia.

"Gue pamit dulu ya? Wassalamu'alaikum," kata Citra sambil melambaikan tangannya kea rah kamera.

"WA'ALAIKUMSALAM," balas yang lain serempak.

Citra lalu keluar dari panggilan video.

Bel apartement milik Nia berbunyi.

"Bentar ada tamu," pamit Nia tanpa mematikan panggilan video.

Nia sedikit berlari menuju pintu kamar apartement miliknya. Nia membuka pintu dan menampakkan Celline yang tengah terseyum riang.

"Hai, Ni!" sapanya riang sambil tersenyum.

"Hai juga, Lin!" balas Nia sambil tersenyum juga. "Masuk, Lin," ujar Nia mempersilahkan Celline masuk ke ruang tamu.

Celline langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Celline sendiri sering berkunjung bahkan terkadang juga menginap di apartement milik Nia.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang