✨Chapter 18✨

118 9 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Pembaca yang baik pasti mengerti cara menghargai tulisan orang😌

HAPPY READING!

🌼🌼🌼

Seorang pria tengah memainkan gelas yang terbuat dari kaca yang berisi minuman beralkohol ditantannya. Ini sudah botol ketiga, namun sedikitpun pria itu tak hilang dari kesadarannya.

Suara dentuman musik keras tak membuat pria itu terganggu. Justru, pikirannya ikut berbaur disana. Sejenak, pria itu melupakan tentang masalahnya. Kedua matanya sedari tadi menatap kosong kearah depan yang begitu banyak dua orang berbeda kelamin yang tengah berciuman panas.

"Hei, kau sedang banyak masalah?" tanya seseorang wanita dengan mengenakan gaun berwarna hitam pendek dengan belahan dada yang rendah tiba-tiba duduk di kursi sebelahnya.

Merasa diabaikan, orang yang mengajaknya mengobrol tadi pun beralih mengambil gelas yang berada di tangan pria itu.

"Aku tidak suka diabaikan, sayang," ujar sang wanita mulai menyentuh lengan atas pria itu.

"Menyingkirlah!" usirnya risih.

"Sepertinya kau butuh bantuanku malam ini? Bagaimana kalau kita berbincang?" tanya sang wanita.

"Aku tidak tertarik,"

"Namamu siapa?" Tak peduli penolakan sang pria, sang wanita terus saja bertanya membuat pria itu mendengus. Wanita itu mulai berani menggambar pola abstrak di dada pria itu dengan menggunakan jarinya. "Namaku Jane," sambungnya.

Pria itu diam tak membalas. Namun, matanya memejam menahan sesuatu. Hal itu membuat Jane tersenyum kemenangan. Tanpa aba-aba, pria itu langsung mencium tepat dibibir Jane dengan rakus. Jane tersenyum disela-sela ciumannya.

"Kau yang memulainya," ujar pria itu saat ciuman mereka terputus. Wajah keduanya sangat dekat dengan nafas terengah-engah.

"Wow, kau sangat agresif tuan," kata Jane membuat pria itu mendengus pelan lalu menjauhkan tubuhnya dari Jane. "Jadi siapa namamu?" tanyanya.

"Arkie,"

"Nama yang bagus. Aku menyukainya," balas Jane.

Ya, pria itu adalah Arkie William Caesar. Arkie tengah melampiaskan kesedihan pada minuman beralkohol karena ditinggal menikah oleh orang yang ia cintai. Siapa lagi kalau bukan Nia orang yang dicintainya.

"Kau sendiri disini?" tanya Jane.

"Apa matamu melihat orang disebelahku?" balas Arkie.

Jane hanya mengendikkan bahunya acuh. "Kau seperti orang yang baru saja ditinggal kekasih untuk menikah dengan pria lain."

Arkie tersenyum kecut. "Bukan kekasih, sahabat lebih tepatnya."

Kedua bola mata Jane membola. Wanita itu terkejut, mulutnya yang sembarangan berbicara ternyata dugaannya benar.

"Apa sahabatmu tidak memiliki perasaan yang sama sepertimu?"

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang