✨Chapter 1✨

235 17 0
                                    

Happy Reading💋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!!!

🌼🌼🌼

Seorang gadis berhijab baru saja menyelesaikan jam kuliahnya di kampus ternama di London. Gadis itu berjalan ke luar kelas sesekali menyapa teman-temannya yang dibalas sapaan balik oleh mereka.

"NIA!" panggil sebuah suara membuat gadis itu menghentikan langkah dan menoleh ke kebelakang.

Ya, gadis itu adalah Nia. Nia Dwi Kanaya Putri lebih tepatnya. Gadis yang sudah menempuh pendidikan di London selama tiga tahun ini.

"Hai, Celline!" sapa Nia pada Celline.

"Aku kira kamu tadi udah pulang duluan," kata Celline.

Nia tertawa pelan. "Nggak kok. Aku niatnya mau mempir ke perpustakaan kampus," ujarnya.

Celline Laurencia, teman Nia yang juga berasal dari Indonesia. Nia dan Celline bertemu pada saat awal masuk kampus. Mereka kuliah dijurusan yang berbeda, Nia di fakultas managemen dan bisnis sedangkan Celline di fakultas seni rupa dan desain.

"Aku ikut kamu aja deh," putus Celline.

"Aku mau shalat dulu. Udah masuk waktu dhuhur soalnya," kata Nia membuat Celline mengangguk.

"Akan aku temani dan tunggu," ujar Celline.

Mereka berdua berbeda keyakinan. Tapi hal itu tak membuat mereka menjadi tidak berteman. Mereka saling menghormati keyakinan satu sama lain.

Celline menunggu Nia di bawah pohon dengan memeluk tas laptop milik Nia.

"ARKIE!!!"

Laki-laki yang disapa Celline itu pun langsung berlari menuju Celline yang tengah melambaikan tangannya.

"Baru selesai kuliah?" tanya Arkie saat berada dihadapan Celline.

"Iya. Kamu sendiri?" jawab sekaligus tanya Celline pada Arkie.

"Baru mau masuk," jawab Arkie.

Arkie William Caesar. Laki-laki berparas bak Dewa Yunani itu juga merupakan teman Nia dan Celline. Awal mereka kenal dulu karena mereka bertiga berada di salah satu ekstrakulikuler yang sama. Awalnya hanya saling mengenal karena mereka bertiga sama-sama berasal dari Indonesia. Akhirnya dengan sendirinya mereka pun menjadi dekat dan berteman.

"Aku kira kamu tadi satu kelas sama Nia," ujar Celline.

Arkie menggeleng. "Hari ini aku ada kelas siang sampai sore," jelasnya. "Aku pamit dulu ya? Mau ngerjakan tugas soalnya sama dosen. Sampaikan salamku pada Nia," sambungnya lalu melenggang begitu saja.

Setelah beberapa menunggu, akhirnya Nia kini berjalan menghampiri Celline.

"Mau langsung ke perpustakaan atau ke kantin?" tanya Nia.

"Langsung aja. Kita nanti makan di luar aja," jawab Celline yang dijawab anggukan oleh Nia.

Mereka berdua pun berjalan menuju perpustakaan kampus dengan canda tawa yang mengikuti langkah mereka.

"Tadi Arkie datang waktu kamu shalat," ujar Celline.

"Kapan-kapan kita kumpul lagi," kata Nia yang dijawab anggukan semangat oleh Celline.

Dalam perjalanan menuju perpustakaan hanya didominasi oleh cerita-cerita Celline tentang kehidupan perempuan itu maupun tentang dosen-dosen yang mengajarnya.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang