✨Chapter 4✨

99 14 0
                                    

Happy Reading💋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

SHARE JUGA KE TEMAN-TEMAN KALIAN!!!

🌼🌼🌼

Sudah terhitung enam bulan sejak Arkie mengungkapkan perasaannya pada Nia. Sejak itu juga, Nia selalu menghindar dari Arkie. Skripsi yang ditulis Nia pun sudah selesai, tinggal menunggu waktu sidang saja.

"Nia, kamu kenapa?" tanya Celline yang melihat sedari tadi Nia diam.

Nia menghembuskan nafasnya lelah. "Yang kamu ucapkan hari itu ternyata benar, Lin," ucapnya.

Celline mengernyitkan dahinya bingung lalu menatap Nia yang duduk dihadapannya. "Perkataanku?" tanya Celline yang dijawab anggukan oleh Nia. "Yang mana? Aku sering bicara banyak padamu," imbuhnya.

Saat ini keduanya sedang berada di kantin kampus. Mereka mengisi perut yang sudah keroncongan sejak tadi. Ralat. Hanya Celline saja yang makan sedangkan Nia tidak lapar dan hanya menemani Celline saja.

Nia menatap Celline malas. Sepertinya ia salah berkata seperti tadi pada Celline. "Kamu bilang kalau Arkie suka sama aku," katanya.

Celline tersedak minuman yang sempat ia pesan tadi. "SERIUS!?" Responnya yang berlebihan membuat beberapa orang menatap kearah meja mereka.

Nia tersenyum canggung. "Kecilin suara kamu, Lin," ujar Nia.

"Serius, Nia!? Arkie beneran suka sama kamu?" tanya Celline tak percaya.

Nia mengangguk sebagai jawaban.

"Terus?" kata Celline.

"Apanya?" balas Nia.

"Kalian ada hubungan?" tanya Celline hati-hati.

Nia menghela nafasnya pelan. "Nggak ada, Lin. Nggak akan pernah ada," jawabnya.

Celline sendiri juga kini bingung. "Pantas aja akhir-akhir ini aku lihat kamu selalu menghindar dari Arkie," ucapnya. "Apa kamu ada perasaan lebih sama Arkie?" tanya Celline.

"Sedikit," jawab Nia membuat Celline terkejut lagi. "Tapi itu dulu sebelum aku tau kalau kita beda keyakinan. Setelah mengetahui hal itu, aku membatasi hatiku agar nggak jatuh terlalu dalam pada Arkie," sambungnya.

Hening sejenak.

"Apa kalian benar-benar tidak bisa bersama?" tanya Celline.

Nia menggeleng keras. "Meskipun bisa tapi aku tetap nggak mau, Lin," jawabnya.

"Kenapa?" tanya Celline.

"Aku nggak mau memisahkan dia dari Tuhannya," jawab Nia.

Celline termenung. "Apa pertemanan kita hanya akan sampai disini?"

Nia menatap Celline. "Aku nggak tau, Lin. Aku juga bingung," jawab Nia.

"Arkie, kenapa kamu membuatnya rumit?" gumam Celline.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang