✨Chapter 5✨

110 16 0
                                    

Happy Reading💋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

SHARE JUGA KE TEMAN-TEMAN KALIAN!!!

🌼🌼🌼

"Gimana?" tanya Celline pada Nia yang baru saja keluar dari ruang sidang.

Di samping Celline ada Arkie yang tadi sudah sidang terlebih dahulu dan dinyatakan lulus.

"Alhamdulillah," kata Nia membuat Celline dan Arkie tersenyum senang.

Celline memeluk Nia untuk memberi selamat. Nia juga membalas pelukan Celine.

"Selamat, Nia. Aku ikut bahagia mendengarnya," ujar Celline mengurai pelukannya.

"Makasih, Lin," balas Nia masih tersenyum menatap Celline. "Semoga kamu juga cepat nyusul sidang," imbuhnya.

Celline cemberut. "Skripsiku masih sampai bab tiga," jawabnya.

"Jalani aja, Lin. Nanti juga selesai," kata Nia.

"Andai aku bangun tidur langsung wisuda," ujar Celline.

"Ngayal!" sahut Arkie membuat Celline mendengus sebal. Arkie menatap Nia yang tengah memandang ke arah lain. "Selamat atas kelulusanmu, Ni," kata Arkie.

"Thanks, Arkie. Selamat juga untukmu," balas Nia tulus.

Celline melihat ada sebatas jurang yang membentang diantara kedua temannya ini. "Party kuy!" ajaknya.

Nia menggeleng sedangkan Arkie mengangguk.

"Nggak seru," dengus Celline.

"Hari ini aku mau istirahat seharian penuh," kata Nia.

Celline mendesah pelan karena jawaban dari Nia. "Nggak asik!"

Nia menepuk bahu Celline. "Nanti ku pikirkan lagi," ucapnya. "Sekarang aku mau pulang. Aku capek banget hari ini," imbuhnya.

"Aku antar," kata Arkie.

Nia menggeleng. "Nggak usah. Aku hari ini mau naik bus," jawabnya. "Aku pamit dulu. Kalian berdua hati-hati," pesan Nia lalu melenggang dari hadapan Celline dan Arkie.

Keduanya menatap punggung Nia yang semakin jauh dan hilang di balik gedung.

"Rasa cintamu pada Nia mengacaukan segalanya, Arkie," kata Celline membuat Arkie menatap gadis itu.

"Maksudmu?" tanya Arkie bingung.

Celline menatap Arkie dengan berkaca-kaca. "Aku tidak mau kehilangan teman sebaik Nia hanya karena perasaanmu, Arkie," jawabnya.

Arkie menggeleng. "Kamu tidak akan kehilangan Nia sebagai temanmu, Lin. Kita akan tetap berteman sampai nanti."

Celline menatap Arkie tak percaya. "Kamu sudah tau sejak awal kalau cintamu pada Nia itu salah, Arkie," kata Celline. "Tapi kenapa masih kamu biarkan rasa itu terus menggebu?"

Arkie menatap Celline yang kini sudah terisak. "Apa kamu juga mencintaiku sampai kamu berkata seperti itu padaku?"

Celline berdecih mendengar pertanyaan Arkie. "Aku tidak sama sepertimu yang mencintai teman sendiri dan membuat hubungan pertemanan menjadi renggang," jawab Celline dingin lalu pergi dari hadapan Arkie.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang