✨Chapter 38✨

78 13 0
                                    

Happy Reading!

Part ini lebih banyak momen Nia dan Athala bersama sahabat-sahabat mereka

🌼🌼🌼

Keinginan Nia untuk membuat vlog di youtube terwujud. Seperti sore ini, sahabat Nia dan Athala sudah dikumpulkan di kediaman pasutri itu. Hanya saja, Sagara, Elisa, dan Citra tidak ikut serta karena masih berada di Rusia. Athala juga tidak ada di rumah karena sedang ada client penting yang datang dari luar negeri. Demi menuruti kemauan ibu hamil ini, mereka rela meninggalkan pekerjaan mereka.

Nia seperti guru yang sedang menjelaskan kepada anak didiknya. Yang lain duduk lesehan beralaskan karpet, sedangkan Nia berdiri sambil menjelaskan.

"Gue punya keinginan untuk buat vlog masak-masak sama makan," ujar Nia.

"Ide bagus. Yang penting bisa bermanfaat buat banyak orang," sahut Fauzia tengah memakan camilan keripik kentang bergelombang dari toples.

"Tapi kalian harus bantu gue," kata Nia.

"Kalau bantu makan enggak masalah. Dengan senang hati gue lakukan," sahut Putri.

Nia tersenyum senang mendengar respon positif dari Putri. "Oke, kita mulai pembagian tugas," katanya.

"Di gaji berapa kita yang lo suruh bantuin lo?" tanya Elang.

"Perhitungan banget sam calon keponakan sendiri! " sebal Nia. "Ini yang mau itu anak gue bukan gue."

Yang lain memutar bola matanya malas. Lagi-lagi ngidam dijadikan alasan untuk mempersulit hidup orang lain. Iya kalau ngidamnya tidak aneh-aneh. Lain jika bumil satu ini yang sudah mencetuskan keinginannya. Segala sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.

"Iya-iya, kita rela kerja enggak digaji," kata Elang pasrah membuat senyum Nia terbit.

"Tugas kita apa saja?" tanya Devan.

Nia berdehem sebelum menjelaskan. "Sebelumnya, gue punya niatan buat bikin konten hari ini," kata Nia.

"Hari ini? Apa enggak mepet waktunya?" tanya Nadia.

Nia nampak berpikir. "Kalau dikerjakan sama-sama. Insya Allah terkejar," ujarnya. "Razka?" panggilnya membuat cowok yang potongan rambutnya cepak itu menoleh ke arah Nia.

"Apa?" balas Razka.

"Lo bisa edit video?" tanya Nia.

"Enggak bisa," jawab Razka. "Gue bisanya cuma makan," imbuhnya seraya nyengir.

"Urusan edit video, serahin sama gue saja," kata Elang.

"Oke!" ujar Nia. "Untuk yang pegang kamera, Devan, nanti sesekali di bantu sama suami gue," imbuhnya.

Devan hanya mengangguk mengiyakan ucapan ibu hamil itu. Rasanya percuma saja menolak keinginan ibu hamil.

"Yang masak siapa?" tanya Nadia.

"Fauzia sama Kenand," jawab Nia.

"Giliran yang ribet diserahin ke gue. Hebat anak lo!" ucap Fauzia menahan rasa kesalnya. Hal itu memancing kekehan dari orang di sekitarnya. Kenand hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Jelas! Anak gue gitu loh!" bangga Nia. "Lo nggak keberatan 'kan, Nand?" tanya Nia.

"Nggak," jawab Kenand singkat, padat, dan jelas.

"Kita mulai bikin videonya sekarang!" seru Nia.

"Terus sisanya ngapain?" tanya Razka.

"Sisanya makan. Apalagi?" jawab Nia.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang