✨Chapter 27✨

76 10 2
                                    

Bagaimana pusanya? Lancar?

Ada yang sudah bolong puasanya?

Jangan lupa vote!

Satu vote kalian sangat berarti untuk kelanjutan cerita ini :)

Yang belum vote bab-bab sebelumnya. Bisa mundur dulu buat vote terus lanjut baca lagi

Happy Reading!

🌼🌼🌼

Beberapa hari setelah kejadian itu. Rumah tangga Athala dan Nia berjalan dengan tenang dan harmonis tanpa gangguan dari pihak manapun termasuk Oma Suci dan Shella. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa dalam hati kecil Nia, wanita itu masih janggal dengan kondisi ini.

"Lagi mikirin apa?" Nia tersentak pelan saat Athala tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Sore hari yang cerah ini, keduanya memanfaatkan waktu untuk bersantai di balkon kamar yang pemandangannya langsung mengarah ke taman dan kolam renang yang ada di rumah mereka.

"Enggak ada," jawab Nia seraya tersenyum.

"Jangan capek sama jangan terlalu mikir berat. Kasihan si adek nantinya," ujar Athala lembut seraya mengusap perut Nia yang sudah sedikit menonjol.

"Iya," kata Nia.

"Kalau ada masalah, kita diskusikan bersama-sama. Kamu punya aku selalu ada untuk berbagi cerita dan keluh kesah. Begitupun sebaliknya," nasehat Athala.

"Iya, Mas," ujar Nia.

Athala masih nyaman dalam posisi memeluk Nia dari belakang. Sesekali pria itu mencuri ciuman di pipi Nia dan tangannya mengusap perut istrinya.

"Mas?" panggil Nia.

"Hm?" dehem Athala. "Lagi pengen sesuatu?" tanyanya.

Nia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Pengen apa?" tanya Athala lagi.

"Pengen dibuatin donat sama Fauzia dan Kenand," jawab Nia.

Athala menatap istrinya tak percaya. Pria itu berdehem pelan. "Yang lain saja ya?" tawarnya.

Nia menggeleng tegas. "Enggak mau! Maunya donat bikinan Fauzia sama Kenand! Titik!"

"Besok saja ya?" tawar Athala lagi.

"Sekarang! Si adek pengennya sekarang enggak mau besok," rengek Nia.

Athala melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya. "Enggak yakin kalau mereka berdua sudah ada di rumah jam segini," ujar Athala. "Kamu tau sendiri 'kan kalau mereka berdua sama-sama sibuk?"

"Bilang saja kalau si adek yang minta. Pasti mereka mau," jawab Nia.

"Kalau mereka enggak mau?" tanya Athala.

"Ya paksa, Mas!" Jawab Nia lagi. Wanita itu kesal dengan suaminya yang sedari tadi banyak tanya.

"Iya-iya. Aku suruh mereka kesini," putus Athala menuruti kemauan istri cantiknya itu.

"Sekalian minta salah satu dari mereka buat beli bahan-bahannya," suruh Nia yang diangguki oleh suaminya.

🌼🌼🌼

Nia sedari tadi uring-uringan karena dua insan yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Hal itu tak terjadi lama, karena selepas maghrib Kenand datang terlebih dahulu baru kemudian disusul Fauzia yang datang dengan menenteng belanjaan bahan untuk membuat donat di tangannya.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang