✨EPILOG✨

193 14 1
                                    

Tinggalkan jejak kalian

Happy Reading!

🌼🌼🌼

Lima tahun kemudian

Seorang wanita berkacak pinggang menatap tanaman sayurannya yang hancur berserakan di tanah. Wanita itu menjauhi kebun mini yang ada di halaman belakang rumah untuk mencari tersangka yang mengacaukan kebunnya. Wanita itu tak lain adalah Nia. Seorang ibu rumah tangga dan wanita karir. Kebetulan sore ini jadwal kantor tidak padat, makanya dia pulang cepat. Jam masih menujukkan pukul setengah empat sore. Selama melakukan aktivitas kantor, ibunya dan ibu mertuanya dengan senang hati menjaga anak-anaknya dari pagi sampai petang. Terkadang juga Nia dan Athala menitipkan anak mereka pada sahabat-sahabat mereka.

"Mas Arga!" teriaknya.

Yang di panggil tidak menunjukkan batang hidungnya membuat sang ibu semakin greget dibuatnya.

"Bocah-bocah pada kemana coba? Perasaan tadi main di sini," monolognya menatap ruang bermain yang kosong.

Nia memutuskan untuk keluar rumah mencari keberadaan anaknya. Kedua matanya membola saat mendapati empat bocah kecil tengah mengobrak-abrik kolam ikan. Empat bocah itu sudah masuk ke dalam kolam yang mengakibatkan baju mereka basah. Tanpa basa-basi, Nia menghampiri keempatnya.

"Kalian ngapain main di kolam?" tanya Nia.

"Mama!" pekik keempatnya bahagia.

Mereka berempat masing-masing membawa kantong plastik yang biasa digunakan untuk wadah es dan salah satu dari mereka membawa jaring mungil berwarna biru.

"Ngapain main di sini? Kolamnya sudah enggak ada ikannya. Besok mau di kuras sama Papa," ucap Nia.

"Ada ikan belkaki, Ma!" kata Arga menunjukkan hasil tangkapannya pada sang ibu.

Nia melotot. "Itu kecebong, Nak. Nanti jadi katak," katanya menatap kecebong itu antara geli dan jijik.

"Wah! Benalkah?" celetuk salah satu gadis cantik yang usianya setahun lebih muda dari Arga. "Belalti boleh kalau Luby pelihala?"

Nia meringis mendengar pertanyaan dari gadis cilik yang merupakan anak dari sahabatnya itu. "Nanti tanya sama Mamanya Ruby saja ya."

Nia sampai melupakan tujuannya kemari. "Oh iya. Sayuran Mama di kebun kenapa bisa jatuh di tanah semua?" tanya Nia.

"Tigel yang buat ulah, Mama," jawab gadis mungil satunya yang wajahnya mirip Athala tapi versi perempuan. Dia Aurelia Kashi Putri Ariadicia, anak kedua dari pasangan Athala dan Nia. Usianya sepantaran dengan Ruby. Dulu, Athala tak mau menambah momongan karena merasa trauma pada saat Nia melahirkan Arga. Akhirnya, dengan segala rayuan, bujukan, dan pengertian Nia, Athala akhirnya mau menambah momongan tapi dengan syarat harus konsultasi dengan dokter secara rutin.

Tiger adalah nama ayam jenis kate punya Arga yang diberikan oleh Sagara. Kata Sagara biar Arga punya peliharaan dan pandai merawat hewat.

"Iya, Tigel tadi dilepas sama Mas Alga," sahut bocah laki-laki satunya dengan wajahnya yang basah. Dia adalah Ezra, anak dari Ethan dan Elisa.

"Kenapa Tiger dilepas, Mas?" tanya Nia lembut berusaha sabar.

"Kasihan, Ma. Tigel belisik telus. Makanya tadi di lepas," jawab Arga.

Nia menyuruh mereka keluar dari kolam. Mereka berempat baris berjajar dan menunduk.

"Dengar Mama," kata Nia. "Tiger boleh dikeluarin dari kandang kalau ada Mama atau Papa. Biar ada yang awasi," jelasnya.

INDESTRUCTIBLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang