✓Bab 10🍃

1.9K 95 2
                                    

Tap! Tap! Tap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap! Tap! Tap!

"Eh nak Della, kamu mau sekolah? Bareng aja sama Rian jadikan hari ini Rian sebagai budak mu hahaha," ledek Deon yang sudah tertawa terbahak-bahak.

"Apaan sih yah! Nggak lucu!" Seru Rian mendengus kesal.

"Della sayang, kamu sudah sembuh? Memangnya sudah kuat masuk sekolah?" Tanya Putri dengan raut wajah khawatir.

"Iya Bun, Della sudah sehat," jawab Della dengan tersenyum.

Putri hanya menghela nafas karena sifatnya Della sangat mirip Ayu keras kepala yang tidak bisa dibujuk sama sekali.

"Nanti kalau merasa tidak enak badan pulang duluan aja minta antar Rian," ucap Putri.

Della tersenyum canggung juga terharu setelah kejadian itu dia tidak pernah mendapatkan kehangatan keluarga. Lalu mereka melakukan sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolahan.

***

"Cuit! Para ladies and gentleman! Wuih! Pasangan ini semalam pada kemana," Seru Radit yang membuat para tatapan murid lain menuju kepada mereka.

Plak!

"Aduh! Kurang... Eh kak Della! Apa kabar?" Tanya Radit dengan cengengesan.

"Mati!" Seru Della sembari menatap tajam Radit.

"Astaghfirullah! Nggak boleh ngomong gitu kak! Nggak baik!" Sahut Radit sembari mengelus-elus dadanya.

Rendi meminta Rian untuk mendekati dirinya lalu membisikkan sesuatu. Perkataan hanya dalam satu ucapan yang membuatnya geram.

Plak!

Kini giliran Rendi yang terkena pukulan dari Rian.

"Lo kemarin nggak sekolah karena buat anak ya! Ngaku aja!" Bisik Rendi dengan senyuman jahil.

Kalimat yang diucapkan oleh Rendi membuat Rian agak geram dengan sahabatnya yang satu ini.

***

Sekarang kelas Della sedang belajar pelajaran olahraga dan Della tetap menggunakan pakaian olahraga karena sudah peraturan sekolah kalau ada pelajaran olahraga harus pakai kaos olahraga walaupun sakit.

"Sekarang kalian pemanasan keliling lapangan tiga kali putaran! Dimulai dari barisan kedua!"

"Pa! Saya boleh tidak ikut? Badan saya agak tidak enak," ucap Della dengan tersenyum simpul.

"Kamu jangan alasan! Cepat sana lari dan kamu saya tambah jadi lima kali putaran!"

"Tapi..."

"Nggak ada penolakan! Kalau enggak akan saya tambah lagi!"

Akhirnya Della hanya pasrah dan ikut berlari mengikuti yang lain dibelakang.

"Duh! Capek banget!"

"Gue laper... Pengen makan."

"Yes! Sudah putaran ketiga!"

Sekarang sudah berada diputaran ketiga dan banyak murid lain yang mojok mencari tempat peneduhan, kecuali Della yang melanjutkan putarannya yang keempat.

"Capek... Pala gue pusing banget. Memang guru sialan! Gue tuntut juga tuh guru!" Batin Della.

Saat menunju putaran yang kelimanya ia menatap sekeliling pandangan sedikit buram dan terakhir kali yang ia lihat berwarna hitam.

***

"Eh katanya si Queen bully pingsan tuh!"

"Mampus! Makanya jangan gangguin orang mulu!"

"Sekalian aja tuh orang meninggal!"

"Eh Rian katanya Queen bully pingsan," celetuk Rendi dengan melihat para penggosip.

Brak!

Rian berlari meninggalkan kelas yang saat ini sedang kosong tidak ada gurunya.

Plak!

"Queen bully itu kak Della njir!" Seru Radit.

"Hah! Yang bener!" Sahut Rendi dengan terbelalak.

"Iya bodoh!" Umpat Radit kepada Rendi.

Rendi terkekeh kecil lalu menyeringai menatap teman sekelasnya satu persatu.

"MAMPUS LU PADA! QUEEN BULLY YANG KALIAN HINA TADI ITU TUNANGAN RIAN!" Teriak Rendi lalu tertawa jahat.

"Yang bener Lo!"

"Nggak mungkin masa Rian suka yang ama begituan!"

"KARINA FRADELLA PERMATA! ITU MERUPAKAN TUNANGAN DARI RIAN DAN BISA DIBILANG PASANGAN TERSAYANG. KALAU YANG KALIAN BILANG TADI KEDENGARAN KAK DELLA BISA TINGGAL NAMA KALIAN!" Teriak Radit lalu melangkah meninggalkan kelas diiringi oleh Rendi.

***

Rian kini menggenggam erat tangan Della dengan raut wajah khawatir yang terpampang sangat jelas diwajahnya.

"Kak Ella maafin Rian nggak bisa jaga dengan baik," sesal Rian yang masih menggenggam tangan Della sembari mengelus-elus tangan Della.

"Eughh! Air..."

Rian tersentak kaget lalu bergegas mengambil air hangat dan memberikannya kepada Della.

"Dimana yang sakit kak?" Tanya Rian menatap Della dengan khawatir.

"Nggak papa cuman kepala yang sakit itu sudah biasa," jawab Della sembari menatap Rian.

"Apanya yang biasa! Sekarang kita ke rumah sakit!" Seru Rian yang kelabakan karena khawatir.

"Lebay Lo! Gue itu cuman sakit kepala vertigo! Gue udah cek ke dokter dulu," ucap Della.

Vertigo adalah kondisi yang membuat penderitanya mengalami pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Penderita dapat mengalami vertigo dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Tergantung tingkat keparahan, vertigo dapat berlangsung selama beberapa menit atau jam. https://www.alodokter.com › vertigo

Rian lalu mengelus dadanya sekarang dirinya bisa tenang. Ia kira penyakit dari Della agak parah walaupun sebenarnya penyakit Vertigo itu juga ada yang parah.

"Kita pulang ya kak..."

"Nggak gue bosen di rumah!"

"Serah!"

Rian meninggalkan Della yang kebingungan sendirian di ruang UKS. Ia menatap Rian dengan mengerutkan keningnya.

"Aneh."

***

Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momentum paling berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang