✓Bab 25🍃

1K 64 0
                                    

Della sekarang berada dikamar ia menatap handphonenya yang berisi fotonya dengan Rian bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Della sekarang berada dikamar ia menatap handphonenya yang berisi fotonya dengan Rian bersama.

"I Love You."

Ia menendang-nendang selimutnya dan sembari memegang liontin kalungnya.

Ia menendang-nendang selimutnya dan sembari memegang liontin kalungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Yang abu-abu punya Rian dan yang warna emas punya Della.

"Kok Ian bisa romantis gini sih!" Gumam Della dengan cekikikan.

"Kak Ella ayo turun ke bawah," celetuk Rian didepan pintu yang menyadarkan Della.

"Oh iya, tunggu bentar," sahut Della yang kelabakan.

Della bersiap-siap merapikan baju dan rambutnya. Lalu ia menatap wajahnya di kaca dan tersenyum manis.

"Waw! Baru kali ini gue antusias sama cowok ya walaupun sama suami. Pacaran keep halal ya Bun," batin Della dengan terkekeh kecil.

Seusai lama berkaca-kaca dan bersiap-siap ia pun keluar dari kamarnya.

"Cantik," batin Rian.

Rian tersenyum manis lalu menarik rambut tangan Della turun ke bawah.

***

Mereka turun berpegangan tangan tidak menyadari Bunda Putri dan Ayah Deon menatap mereka berdua.

"Pasutri yang baru aja love love ya gini nih," cibir Deon dengan wajah jahilnya.

Rian dan Della menundukkan kepalanya. Rian dengan wajah yang memerah dan Della yang mencoba mengontrol ekspresi wajahnya.

"Kalian kok gandengan tangan? Kalian memangnya lagi mau nyebrang jalan ya?" Tanya Putri yang menggoda kedua anaknya.

Rian dan Della menatap satu sama lain kemudian melepaskan genggaman tangan mereka.

"Enggak Bun, tadi Rian tarik tangan kak Ella karena kelamaan," jawab Rian dengan tersenyum canggung.

"Kelamaan? Tapi kok menikmati banget jalannya katanya mau buru-buru," ledek Putri dengan terkekeh kecil.

"Enggak Bunda...," rengek Rian kepada bundanya.

"Aduh nak Rian! Sudah gede kok masih rengek ke bunda malu atuh kang sama istri," ledek Deon dengan tertawa terbahak-bahak.

"Bunda! Ayah ngeselin!" Seru Rian yang menatap tajam ayahnya.

Putri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dengan ayah yang satu ini.

"Sudah-sudah ayo kita makan," tegur Putri dengan tersenyum.

***

Kini Della dan Rian asyik dengan kegiatannya sendiri dengan Rian yang sibuk mengerjakan tugas sekolah dan Della yang belajar sembari memainkan handphone kadang-kadang.

Ting!

Setelah itu Della merenggangkan otot badannya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur diiringi oleh Rian yang ikut tidur di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu Della merenggangkan otot badannya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur diiringi oleh Rian yang ikut tidur di kasur.

***

Kini seperti yang sudah direncanakan Della dan Queen menunggu Lia didepan kelas Lia. Para murid banyak menatap mereka dan berbisik-bisik seolah menebak apa yang akan dilakukan oleh mereka.

"Sini Lo!" Seru Della sembari menyeret Lia.

"Rina mau bawa Lia kemana? Rina pelan-pelan tangan Lia sakit," ujar Lia sembari meringis kecil karena tenaga Della bukan main-main.

Para murid lain menatap Lia kasian dan tidak ada yang berani membantunya bisa-bisa nanti mereka yang kena imbasnya.

Sementara teman Lia dan adik sepupunya Radit sedang berada di kantin. Queen dan Della sudah merencanakannya dengan baik dari barang-barang yang akan digunakannya. Bahkan Della sudah membuka rekaman suara dan kamera tersembunyi di kancing bajunya untuk buktinya, speaker, LCD dan laptop untuk membuka di kantin

"Bantu gue ikat dia Queen," pinta Della dengan muka datar.

"Panggil gue Tasya aja, nggak perlu lagi panggil gue Queen," pinta Queen sembari mengikat tangan dan kaki Lia.

"Oh kalau gitu panggil gue Rina aja," sahut Della dengan bersedekap dada.

"BAJINGAN! KALIAN MAU NGAPAIN GUE?!" Teriak Lia dengan menatap tajam.

Della dan Queen menatap satu sama lain kemudian menatap Lia menyeringai.

"Ah! Akhirnya keluar juga sifat busuk Lo," cibir Queen dengan tertawa geli.

Saat Queen mengajak bicara Lia Della sudah mengeluarkan beberapa telor dan tepung juga tidak lupa air bekas perahan pel.

"Sya, Lo pinggir dulu gue mau ceplok telor," pinta Della dengan menatap sinis Lia.

Plak! Plak! (Bunyi telor pecah)

"Bajingan! Gue nggak akan biarin Lo semua bahagia. Gue akan membuat sahabat Lo dan Radit membenci Lo!" Seru Lia dengan menatap tajam Della.

Plak!

"Oh really? Gue nggak peduli bitch!" Ledek Della dengan menabur tepung di kepala Lia.

"Rin, gantian dong! Ini giliran gue ya," seru Queen dengan memegang telor yang ditangannya.

Plak!

"GUE AKAN MEMBUAT LO DIBENCI SEPERTI SEMBILAN TAHUN YANG LALU! GUE AKAN MEREBUT SEMUA YANG LO MILIKI! CAMKAN ITU!" Teriak Lia.

"Let's see!" Seru Della dan Queen lalu menyeringai.

Della mengatakan sebuah ember yang berisi bekas pel.

Byur!

"Yok Rina! kita pergi!" Ajak Queen dengan meletakkan tangannya dipundak Della.

Setelah itu Della dan Queen meninggalkan Lia sendirian di toilet tidak lupa mengunci terlebih dahulu dan menulis tulisan 'toilet sedang masa perbaikan' di muka pintu toilet.

***

Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Ket
Tasya= Panggilan Queen dari orang yang terdekatnya.

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang