✓Bab 36🍃

947 53 1
                                    

Della melangkahkan kakinya menuju lapangan sekolah karena hari ini kelasnya ada pelajaran olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Della melangkahkan kakinya menuju lapangan sekolah karena hari ini kelasnya ada pelajaran olahraga.

Lalu entah kebetulan atau bukan kelas Della dengan Rian digabung karena guru pengajar mereka sedang ada tugas luar kota.

Awalnya pelajaran olahraganya berjalan dengan lancar tiba-tiba murid-murid berteriak dan menyuruhnya pergi.

Sebuah tubuh memeluknya lalu melindunginya dibalik tubuhnya.

Brak!

Suara para murid dan guru mulai berteriak histeris saat sebuah pot bunga kaca dari lantai tiga mengenai tubuh seorang siswa.

"Ian...," lirih Della saat Rian melindunginya jika bukan karena Rian mungkin dirinya akan dilarikan ke rumah sakit karena kepalanya yang tertimpa.

Rian menatap kemudian tersenyum kecil lalu memegang kedua pipi Della dengan lembut.

"Ian... Punggung kamu berdarah," ucap Della dengan wajah khawatir.

Brak!

Saat mendengar sebuah kata darah tiba-tiba tubuh Rian langsung ambruk ke tanah.

"ARGHHH! IAN!! IAN BANGUN! PMR! ANGGOTA PMR MANA! TEMAN SEKELAS IAN APA NGGAK BERGUNA BANTU!!" Teriak histeris Della dengan menatap tajam.

"Kak nggak usah marah... Ian cuman lemes...," lirih Rian dengan tersenyum kecil.

Plak!

"Asu Lo ah! Gue udah khawatir juga! Kalau bukan karena Lo sakit sekarang sudah gue tampol juga Lo!" Seru Della yang sudah sangat kesal.

"Kakak ngomong kasar ke Ian... Ian fobia darah...," rengek Rian lalu memeluk pinggang Della.

Mereka tidak tahu apa murid dan guru sedang menatap mereka dengan tatapan tidak percaya.

"Sabar Della... Sabar... Anak bayi memang begini...," batin Della dengan mengelus dadanya.

"Iya makasih dan maaf Ian sayang... ayo kita ke UKS obati luka kamu," ajak Della dengan lemah lembut terus menggandeng tangan Rian berjalan ke UKS.

***

"Minum obat!" Perintah Della dengan berkacak pinggang

"Nggak mau...," rengek Rian dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa nggak mau?!" Seru Della dengan berkacak pinggang.

"Pahit kak... Ian nggak mau...," rengek Rian dengan menggoyang-goyangkan tangan Della.

Della menghela nafas memangnya mengurus bayi besar ini susahnya minta ampun.

"Namanya juga obat Ian... Emangnya Ian nggak mau sembuh," ucap Della dengan nada lembut.

Namun, Rian tetap bergeming diam. Della yang sudah sangat kesal mengambil obat dan meminum air lalu mencengkeram pipi Rian.

Sebuah benda lembut menyentuh bibir Rian dan ia terkejut. Setelah mendapatkan kesempatan Della segera mengalirkan obat yang di mulutnya ke mulut Rian.

Rian sontak memberontak dan mencoba mendorong Della, tetapi kalah telak dengan Della yang sudah memegang tangannya dan kemudian ia hanya pasrah.

Kalau kalian ingin tahu itu obat pereda sakit karena Rian tidak ingin diobati akhirnya diminta minum obat agar tidak sakit saat diobati, tetapi Rian juga tidak mau minum obat ya berakhir seperti sekarang.

Para sahabat mereka tercengang menatap kedua pasangan itu tidak lupa juga anggota PMR yang jaga dan dokter yang mengurus.

Della dan Rian menatap satu sama lain kemudian Della melepaskan ciumannya.

"Ehem! Sudah kan! Ayo Dok obati," Seru Della yang memecahkan keheningan.

"Oh iya! Nak!"

Queen berdecak kagum bisa-bisanya Della berbuat mesum dihadapan semua orang.

"Mesum amat Lo jadi cewek," celetuk Queen dengan berdecak kagum.

Plak!

"Gue nggak mesum anjing! Tadi gue berusaha untuk Ian mau minum obat," seru Della semakin mendengus kesal.

Della menatap para sahabatnya dengan mulutnya yang berkomat-kamit seolah mengatakan 'udah sah jadi bebas' dengan bersedekap dada yang hanya dibalas tatapan malas oleh yang lain.

"Riska mana?" Tanya Della dengan wajah bingung.

"Tadi katanya ke toilet bentar," sahut Rissa dengan mengangkat bahunya.

"Kalian kalau mau istirahat pergi aja, gue bisa jaga Ian," ucap Della dengan tersenyum tipis.

Mereka menatap satu sama lain dengan wajah khawatir.

"Kak Della yakin?" Tanya Radit.

"Yakin," jawab Della dengan mengangguk.

"Nggak perlu ditemani gitu?" Tanya Bian.

"Nggak perlu, kalau ada kenapa-kenapa nanti gue chat atau telepon," jawab Della dengan terkekeh kecil.

"Oke, kami pergi dulu. Nanti kami bawakan makanan untuk kalian berdua," pamit Kaila dengan melambaikan tangannya.

Setelah itu mereka semua pergi meninggalkan Della dan Rian yang berduaan di dalam UKS.

"Kali ini Lo emang beruntung tapi lain kali akan gue pastikan Lo nggak akan selamat."

***

Halo semuanya 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang