✓Bab 6🍃

1.8K 105 2
                                    

Kini adalah hari sakral bagi dirinya yaitu hari pernikahannya dengan adik kelasnya Rian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini adalah hari sakral bagi dirinya yaitu hari pernikahannya dengan adik kelasnya Rian. Dirinya merasa seperti tante-tante girang yang menyukai lelaki muda padahal mereka hanya berbeda jarak 1 tahun.

"Apakah kamu sudah siap ketemu suamimu?" Tanya Theo.

Della mengerutkan keningnya menatap sang papa.

"Memangnya ijab kabul nya sudah selesai pa?" Tanya Della.

Theo hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon pertanyaan dari Della.

Della menyambut tangan Theo lalu melangkah perlahan menuju mempelai pria. Para tamu diundang keluarga mereka yang rata-rata berasal dari rekan bisnis keluarga. Mereka bertepuk tangan riuh melihat Della.

"Kamu jaga anak saya baik-baik," bisik Theo kepada Rian saat sudah sampai disisi Rian.

"Baik, Pa."

Setelah itu Theo melepaskan Della dan memberikannya kepada Rian yang sudah menjadi suami putrinya.

Kini mereka berdiri menyambut para tamu dan menyalami para tamu kadangkala juga berpelukan kecil.

Sekarang tiba giliran para sahabat Rian. Della menatap tajam Rian saat melihat keberadaan Rendi dan Radit.

"Lo ngundang mereka? Bagaimana kalau mereka beritahu murid lain?" Tanya Della sembari menatap sinis Rian.

Rian hanya tersenyum menatap kakak kelas yang sudah menjadi istrinya kini.

"Tenang aja kak, mereka orang yang paling gue percaya," ucap Rian sembari tersenyum menatap istrinya yang sedang kesal sekarang.

"Iya kak! Kita jamin semua ini nggak no drop bocor!" Seru Radit.

Della hanya mendengus lalu hanya memberikan senyum palsu kepada mereka berdua karena sekarang kedua orangtuanya sedang menatap dirinya.

"Bini Lo cantik bener! Kalau bukan punya temen gue tancap gas!" Seru Rendi sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Gila," umpat kecil Della yang hanya dapat terdengar oleh Rian dkk.

"Udah sana! Ganggu aja Lo pada!" Seru Rian sembari mendorong kecil Radit dan Rendi.

"Iya, yang baru aja jadi pasutri nggak mau diganggu," cibir Radit.

"Jangan lupa buat ponakan ye! Hahaha," seru Rendi yang membuat para tamu menatap mereka seketika dan membuat tamu tertawa dengan kelakuan mereka.

***

Kini mereka berada di pekarangan hotel. Rian dan Della bersiap-siap untuk pergi ke rumah utama keluarga Viezant.

Sebelum mereka pergi Della melakukan salam perpisahan kepada kedua orangtuanya.

"Pa... Ma... Della pergi dan Della pastikan akan selalu berusaha dan belajar untuk membangun keluarga Permata makin berjaya dan sukses," ucap Della dengan menempatkan salah satu tangannya di dada kiri bertepatan dengan detak jantung lalu menundukkan kepalanya.

Keluarga mereka dituntut agar mengutamakan keanggunan dan keindahan oleh sebab itu salam perpisahan mereka seperti ala kerajaan sebenarnya mereka tidak berdarah biru. Hal itu semua merupakan sudah tradisi turun temurun keluarganya.

Kedua orang tua Rian dan Rian dkk menatap keluarga Permata yang agak sedikit unik dan tidak seperti keluarga yang biasa.

Setelah melakukan salam perpisahan sedikit lama akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing termasuk Della yang ikut pulang dengan keluarga Viezant. Begitu juga dengan Rendi dan Radit yang pulang ke rumah masing-masing menggunakan kendaraan pribadi mereka.

Rian menatap istrinya yang sekarang sedang menatap ke arah luar.

"Apa ada sesuatu dengan keluarga Permata?" Batin Rian.

Rian lantas menggeleng-gelengkan kepalanya. Rian menepis pikiran tentang keluarga Permata karena hal itu bukan urusannya tetapi kalau Della itu sudah termasuk urusannya.

Akhirnya mereka hanya diam tidak ada yang berbicara. Rian yang menatap kearah jendela dan Della yang tertidur karena kelelahan.

***

Kini mereka telah sampai di rumah utama keluarga Viezant. Rian menatap Della yang ternyata tidur nyenyak.

"Rian, coba bangunin istri kamu nak," ucap Deon.

Rian menganggukkan kepalanya lalu menepuk pelan pipi Della. Akhirnya Della terbangun dan menatap Rian.

Della yang tenaganya masih belum terkumpul masih mengerjapkan matanya untuk menyeimbangi penerangan cahaya.

"Sudah sampai?" Tanya Della dengan wajah bingung.

"Iya, kak. Kita sudah sampai dirumah sekarang ini juga rumah kakak," jawab Rian lalu menggenggam tangan Della dan membawa Della masuk ke rumah serta tangan yang satunya lagi menyeret koper Della.

Didalam rumah kedua orang tua Rian menunggu keberadaan Rian dan Della.

Saat Rian dengan Della sampai mereka memerintahkan kepada mereka untuk istirahat.

***

Kini hanya Rian dan Della yang berada di kamar seorang lelaki yang baru saja menikah hari ini. Della menatap kamar lelaki itu yang penuh buku juga permainan lainnya.

"Maaf kak kalo berantakan," ucap Rian dengan tersenyum canggung.

Della berdecak kesal berantakan apanya kamar ini bersih malah termasuk sangat bersih. Della cukup terpesona dan bersyukur karena Rian sangat suka kebersihan seperti dirinya jadi dirinya tidak terlalu capek untuk membersihkan kamar.

"Berantakan apaan! Ini bersih elah!" Seru Della menatap malas Rian.

"Oh iya! Sesuai rencana perjanjian gue sudah buat," lanjut Della lalu mengeluarkan sebuah kertas dari kopernya.

Perjanjian pernikahan

1. Kedua belah pihak tidak boleh membongkar pernikahan ini sebelum tamat SMA sesudah itu boleh.

2. Pihak pria tidak boleh melakukan hal hak buat anak sebelum tamat SMA sesudah itu boleh. Tetapi kalau pelukan dan lainnya boleh karena itu kewajiban pihak wanita.

3. Kedua belah pihak tidak boleh jatuh cinta kepada orang lain dan tidak boleh melakukan perselingkuhan.

4. Kedua belah pihak harus belajar mencintai satu sama lain walaupun sekarang belum jatuh cinta.

5. Urusan sekolah itu urusan kedua belah pihak masing-masing kalau ada yang kena masalah dan kena hukum kedua belah pihak jangan ada yang marah.

Tertanda
Karina Fradella Permata
&
Aldrian Gentala Viezant

Rian menatap ini lalu mengangguk karena semua ini tidak merugikan dirinya maupun Della. Lalu kedua belah pihak menandatangani perjanjian itu.

Rian dan Della pun membersihkan tubuh masing-masing lalu tidur dengan tenang di kasur yang sama untuk menjalani kehidupan yang baru besok.

***

Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Nantikan selalu 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang