Della melangkahkan kakinya menuju parkiran sekolah. Ia melihat Rian yang masih bersama anggota OSIS lain.
"Ian, udah selesai belum urusannya?" Tanya Della dengan merangkul pundak Rian walaupun agak kesusahan.
"Ganjen banget jadi cewek," celetuk Ethan dengan menatap sinis.
Della terkekeh kecil lalu menatap datar Ethan.
"Cowok kok suka nyinyir! Cowok atau cewek situ. Oh kalau masalah gue ganjen, ini itu tunangan gue jadi terserah gue mau ganjen atau manja. Kalau iri itu bilang musuh! Yuk Ian udah selesai kan," cibir Della yang hanya ditanggapi dengan anggukan.
"Oh iya kak Ethan! Saya emang hormati kakak bukan berarti kakak bisa ngelunjak hujat tunangan Saya," celetuk Rian lalu melangkah pergi bersama Della.
Dijalan Della memeluk erat pinggang Rian karena sekarang Rian sedang ngebut kencang.
"ADUH! LO TUH KENAPA SIH IAN?! KALAU MAU MATI JANGAN BUAT MALAIKAT PENCABUT NYAWA BINGUNG KARENA BAWA-BAWA ORANG!" Teriak Della dengan heboh.
Setelah itu Rian memelankan motornya dan memasuki ke parkiran umum.
"Heh! Mau ngapain?!" Seru Della dengan melotot.
"Liat aja nanti," jawba Rian lalu menarik tangan Della.
Rian ternyata membawanya ke sebuah cafe kucing yang terkenal di daerah mereka.
Della tersenyum lebar saat mengetahui mereka akan makan di cafe kucing. Dirinya sangat menyukai kucing tetapi orang tuanya tidak memperbolehkannya memelihara hewan berbulu lucu itu.
Della mencubit-cubit dan mengelus-elus sang kucing.
Della tidak sadar Rian telah menatapnya dan tersenyum manis melihat Della yang bermain dengan kucing.
"Jadi tempat rahasia maksud Lo itu ini," ucap Della dengan menatap Rian dan tersenyum manis.
Rian hanya menanggapi dengan senyuman.
Setelah lama bermain dengan hewan imut itu mereka memesan makanan untuk disantap, karena saat ini perut mereka telah berbunyi minta diisi.
Mereka memesan masing-masing satu porsi dan minuman air mineral.
"Kak Ella... Emangnya kakak nggak takut ketahuan kalau keseringan bilang my husband atau suami kecil," celetuk Rian sembari menatap Della yang sedang asyik menikmati makanannya.
Della berhenti dari aktivitas makannya dan tertegun lalu tertawa kecil.
"Mereka nggak mungkin akan mikirin sejauh itu, pasti mereka mengira gue cuman godain Lo doang. Lagipula Lo kan memang my husband," jawa Della dengan mengedipkan matanya untuk menggoda Rian.
Rian terperangah melihat kedipan mata dari Della lalu mengubah ekspresinya.
"Oke kak, lanjut aja setelah itu kita langsung pulang. Takutnya nanti bunda akan khawatir."
***
Putri berjalan kesana-kemari sembari menatap pintu dengan khawatir dirinya takut anak-anak kenapa.
"Sudahlah Put, mungkin anak-anak lupa kabarin," ucap Deon untuk menenangkan Putri.
Ting! Tong!
"Iya! Tunggu sebentar!" Seru Putri.
Saat dibuka terpampang wajah yang dikhawatirkan sedari tadi.
"Rian... Della... Kalian itu kemana aja sih! Bunda khawatir tau!" Seru Putri lalu menarik keduanya kedalam rumah.
Kalau kalian ingin tahu sifat manjanya Rian itu diturunkan oleh sang bunda. Sang bunda dari dulu juga sangat manja kepada orang tersayang.
"Maafin Rian Bun... Tadi Rian ajak Della ke cafe cats sebentar," sesal Rian dengan menundukkan kepala.
"Itu bukan salah Ian Bun! Kami jadi lama pulang karena Della keasyikan main sama kucingnya," Sahut Della dengan menatap Putri.
"Kok jadi minta maaf massal? Bunda nggak marah tapi cuman khawatir. Nanti lain kali kalau mau kemana itu izin dulu ya," ucap Putri sembari tersenyum menatap anak-anak kesayangannya.
"Della suka kucing?" Tanya Deon yang sedari tadi berada di sana.
"Ehm... Iya yah. Della sangat suka kucing tapi nggak pernah kesampaian beli," jawab Della dengan ragu-ragu.
"Nanti kita akan beli kucing, agar jadi teman main Rian dan Della," Ucap Putri dengan tersenyum.
Della yang kegirangan lantas memeluk bunda Putri lalu melepaskan pelukannya saat menyadari.
"Maaf," sesal Della dengan menundukkan kepalanya.
"Nggak papa! Kamu itu sudah bagian keluarga kami jadi jangan sungkan," ucap Deon dengan tersenyum simpul.
"Iya Della, kamu itu sudah kami anggap seperti anak kami. Baiklah kalian keatas istirahat dulu," ucap Putri.
"Baik, Bun."
"Semoga selamanya akan begini terus, mereka sangat baik ku harap mereka sehat selalu," batin Della.
***
Halo semuanya 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Teen FictionKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...