✓Bab 19🍃

1.1K 71 0
                                    

"Hari ini kami akan pergi tugas keluar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini kami akan pergi tugas keluar kota."

"Bukannya ayah dan bunda beda kerjaan, kok bisa sama?" Tanya Rian menatap ayah dan bundanya.

"Ayah membuat acara donasi kesehatan untuk anak-anak di pedalaman, jadi ayah bekerjasama dengan rumah sakit bunda kamu," jawab Deon dengan tersenyum.

"Ehm... Maaf sebelumnya ayah bunda untuk menyela. Memangnya acaranya mendadak sekali?" Tanya Della.

"Bukannya mendadak salahkan saja ayah kalian yang minta nanti bilangnya sekalinya keterusan sampai harinya," jawab Putri dengan tersenyum.

"Bunda kapan balik?" Tanya Rian dengan memeluk erat sang bunda.

"Aduh... Manja banget sih kamu. Dilihat istri kamu tuh emangnya nggak malu," celetuk Deon yang tidak dihiraukan.

"Mungkin bunda sama ayah kamu akan pergi selama satu mingguan," jawab Putri menjawab pertanyaan sang putra.

"Udahlah, ayo mulai sarapan."

***

"Eh katanya ada murid baru kan."

"Iya katanya masuk kelas unggulan."

"Tapi aneh banget pindah di semester genap mana saat beberapa bulan lagi kenaikan kelas."

"Iya, tapi katanya mereka pindahan dari SMA Nusa Bangsa."

"Tuh sekolah padahal nggak kalah bagus kayak sekolah kita kan, tapi masih bagusan sekolah kita sih."

"Katanya empat cewek yang pindah ke sini itu."

"Yah... Gue kira cowok, kalau cowok kan bisa gue tancap."

"Kalau memang cowok, dia akan mau sama Lo gitu?"

"Asu!"

Della memang memasang wajah datar tetapi telinganya tetap berjalan mendengar gosip yang terbaru.

Saat Della berjalan dengan tatapan kosong, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Oh sorry! Gue nggak sengaja. Gue duluan," ucap Della yang tidak sempat menatap wajah yang ditabraknya.

"Lia, Lo nggak papa?"

"Iya, gue nggak papa."

"Tuh orang nggak tau minta maaf ya!"

"Sudahlah kalian tadi nggak denger dia sudah minta maaf."

"Iya, tadi Auri juga denger kok."

Della tertegun lalu teringat masa lalunya yang sedikit agak kelam. Ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja langsung pusing.

"Nggak-nggak itu nggak mungkin mereka! Mungkin saja cuman nama saja yang sama," batin Della.

Setelah itu Della berlari meninggalkan koridor sekolah menuju kelasnya.

"Rina! Kenapa Rina lukai Lia!"

"Nggak itu bukan Rina!"

"Tapi Lia terluka."

"Auri harus percaya sama Rina, bukan Rina yang lakuin itu."

"Rina yang bukan lukai Lia? Tapi yang ada disini cuman Rina."

"Rissa harus percaya sama Rina, itu Lia lukai dirinya sendiri hiks..."

Della memegangi kepalanya yang sangat sakit, putaran-putaran masa lalu tercetak jelas di kepalanya.

"NGGAK ITU BUKAN GUE!" Teriak Della tiba-tiba.

"Hey Della lo gila? xixixi," celetuk Queen dengan tertawa.

"IYA! GUE EMANG GILA!" Teriak Della dengan menatap tajam Queen.

Setelah itu penghuni kelas tiba-tiba terdiam. Penghuni kelas pun mendekati Della dan beruntun mempertanyakan apakah dirinya baik-baik saja.

"Lo kalau butuh bantuan bilang aja sama kita, kita nggak bakal bantuin," celetuk Queen yang mengundang tatapan sinis dari penghuni kelas.

"Nggak bercanda. Lo kalau butuh bantuan bilang aja sama kita-kita nanti kita bantuin kalau kami mampu walaupun ya Lo agak gila tapi Lo itu baik karena Lo sering bantu kita-kita dan para murid lain," ucap Queen yang disetujui oleh yang lain.

"Lo itu menghibur atau mengejek?" Tanya Della sembari menatap tajam Queen.

"Ya menghibur Lo lah!" Seru Queen.

"Oh gitu! Lalu yang beberapa Minggu yang lalu di kantin ngapain? Main-main gitu?" Cibir Della dengan mengangkat alisnya m

"Ya, itu karena dia sediri yang ngusik telinga gue dengan fitnahan dia. Jangan kira dia polos karena pakai kacamata, makanya don't judge a book by its cover," ucap Queen sembari bersedekap dada.

"Oh gitu, makasih semuanya hiburannya. Gue nggak tau deh kalian semua so sweet banget!" Seru Della sembari tersenyum lebar.

"Balik! Balik! Gilanya Della lagi kambuh!" Seru Queen.

***

Tok! Tok! Tok!

"Tunggu bentar! Cari siapa ya?" Tanya Queen menatap sinis para lelaki dan beberapa perempuan didepannya.

"Kak Ella ada?" Tanya Rian dengan tersenyum.

"Ella? Disini nggak ada yang namanya Ella," jawab Queen yang masih dengan tatapan sinis nya.

"Oh, itu. Maksudnya kak Della," ucap Rian dengan tersenyum.

Queen hanya mengangguk lalu berbalik menatap kelasnya.

"DELLA! ADA YANG CARIIN LO!!" Teriak Queen.

Saat Della keluar para perempuan itu terbelalak lalu berteriak.

"RINA!"

***

Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang