✓Bab 15🍃

1.4K 82 8
                                    

"Della!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Della!"

Della berhenti berjalan dan membalikkan badannya.

"Lah! Queen? Ngapain lo? Gue mau ke aula ini," tanya Della dengan wajah bingung.

"Lo ngapain ogeb ke sana?!" Tanya Queen dengan tatapan malas.

"Ya mau ke aula sekolah lah!" jawab Della dengan keras begini saja tidak tahu pikirnya.

"Lah Lo itu hilang ingatan atau apa hah?! Baru aja beberapa hari yang ke aula sekarang lupa lagi?" Seru Queen dengan menatap sinis Della.

"LAH? KAN ARAH AULA DI SANA OGEB!" Teriak Della yang sudah sangat kesal.

"BUKAN BANGSAT! KALAU KE KANAN ITU MUSHOLLA! LURUS AJA BARU AULA!" Teriak balik dari Queen.

"Mana aku tahu bungul! Namanya jua kada ingat! Ikam tuh asa handak aku tampar!" Seru Della. (Mana gue tahu bodoh! Namanya juga nggak ingat! Lo itu serasa ingin gue pukul!)

"Hah! Pakai bahasa mana Lo pakai?" Tanya Queen dengan raut wajah bingung.

"Nggak usah kepo! Cepat antar gue ke aula!" Jawab Della dengan menyeret Queen.

"Heh! Kurang ajar Lo ya seret gue emangnya gue barang!" Seru Queen lalu kini bergantian Queen yang menyeret Della.

***

Akhirnya mereka sudah sampai di aula dengan adu bacot nya masing-masing.

"Lepas! Lo juga seret gue gila!" Seru Della.

"LO JUGA YANG DULUAN BANGSAT!" Teriak Queen yang tidak terima.

"Lo!"

"Elo!"

"Lo!"

"Stop! Kalian berdua sama saja!" Seru Bima menyela perseteruan keduanya.

Della kemudian merubah wajahnya menjadi girang.

"Wah! Pak Bima sudah lama tidak berjumpa!" Seru Della dengan senyum manisnya.

"Kamu Della cepat ke muka! Semua orang tinggal nunggu kamu," Seru Bima sembari menunjuk ke para siswa.

"Lah? Bukannya belum mulai pak?" Tanya Della dengan bingung.

"Itu yang lain persiapan dan cek alatnya berfungsi atau tidak," jawab Bima dengan menghela nafas panjang.

"Lah? Mana saya tempe pak saya kan manusia," sahut Della dengan keras yang membuat orang-orang menatapnya.

Om Bima menatap dirinya dengan tatapan tajam dan ia hanya cengengesan.

"Bercanda pak! Tadi saya habis selesai lomba nyanyi. Udahlah Pak saya ke depan dulu," ucap Della dengan cengengesan.

Della memeriksa alat yang akan digunakannya untuk lomba nanti dan semuanya berfungsi dengan baik. Semoga saja acaranya berjalan dengan lancar dan semestinya.

"Baiklah! Sekarang kita akan memulai acara terbaik kita yaitu cerdas cermat!"

Semua murid dan guru bertepuk tangan serta ada juga yang bersorak ramai seperti tidak lain kelas XI IPS 3.

"Della! jiā yóu!"

"Della! Keluarkan semua jurus mu!"

"Della! Jangan kasih kesempatan yang lain!"

"Iye! Manteman! Ini mana ya suami kecil gue?" Ucap Della didepan mic tanpa tahu malu.

***

Rian menutup wajahnya dan bersembunyi dibelakang Radit dan Rendi. Della sekarang membuatnya sangat sangat malu.

"KAK DELLA! SUAMI KECIL LO ADA DIBELAKANGNYA KITA!" Teriak Radit yang membuat tatapan lain menuju mereka.

"KAKAK CANTIK! NIH IAN TERSAYANG KAKAK!" Teriak Rendi dengan menarik Rian hingga berada ke samping mereka.

"Aduh! Ian sayang... Ngapain sembunyi dibelakang mereka? Nggak bau asem emangnya?" Ucap Della dengan senyum menggoda.

"xixixi... Lucu banget deh Ian. Mau gue tak hih!" batin Della.

"Sembarangan emang kakak makeup tebal yang satu ini! Gue ini wangi tau kak kecuali si Radit!" Seru Rendi yang mengelak.

"APA LO BILANG!" Teriak Della dan Radit berbarengan.

"Apakah perdebatannya sudah selesai?"

Seruan dari MC membuat keduanya menjadi diam. Lalu dimulailah acara cerdas cermat ini.

"Soal pertama Julukan dari  negara Irak adalah?"

Tit!

"Negeri 1001 malam," jawab Della dengan mantap.

Ting! Ting! Ting! (Benar)

"Soal kedua Candi Borubur merupakan candi agama?"

Tit!

"Buddha," jawab Della.

Ting! Ting! Ting!

"Soal ketiga sebutkan nomor atom helium!"

Pertanyaan ketiga tidak ada yang menjawabnya.

"Ini apa?! Gue diem aja deh," batin Della.

Tit!

"Nomor dua." jawab salah satu siswa yang berkacamata.

Ting! Ting! Ting!

"Soal keempat SEA Games yang  di adakan pada tahun 1997 bertempat di negara?"

Tit!

"Indonesia...," jawab Della dengan ragu-ragu.

Ting! Ting! Ting!

"Wah! Ada untungnya juga sering nonton sama om Bima dan dengerin omongan om," Batin Della sembari menatap Om Bima.

" Soal yang terakhir negara yang memiliki luas wilayah terkecil di dunia?"

Tit!

"Negara Vatikan!" Seru Della dengan mantap.

Ting! Ting! Ting!

"Baiklah! Juara pertama dimenangkan oleh perwakilan kelas XI IPS 3 yang mendapatkan poin 5. Juara kedua perwakilan dari kelas X IPA 2 dengan poin 3 dan juara ketiga perwakilan dari kelas XI IPA 1 dengan poin 2."

Sorakan dari kelas XI IPS 3 mulai terdengar ramai.

"Hidup Queen bully!"

"Hidup Della!"

"Woo! Della memang ter best!"

"Ada gunanya juga Della."

"Heh! Sudah memangnya ini zaman kerajaan! Jangan kayak gitu malu-maluin gila! Lebih baik party! Tapi kalian bayar sendiri!" Seru Della yang disoraki oleh yang lain.

Setelah itu Della pergi meninggalkan aula.

Brak!

"Alay!"

Della menatap sinis lalu menatap orang yang menabraknya dari atas sampai kebawah.

"Alay? Bukannya itu Lo. Jaket dan sepatu nggak cocok. Sepatu warna kuning dan Jaket warna merah wah ngejreng banget ya. Itu rambut kenapa merah mencolok banget aduh Hay. Mbaknya nggak bisa fashion tetapi bilang orang, iri bilang Manusia!" Cibir Della dengan terkekeh geli.

Brak!

Della menubruk bahu orang itu sebelum meninggalkan orang itu.

"Gue nggak akan biarin Lo sama dia."

***

Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang